MENGATASI STRESS SEHARI-HARI

Stress merupakan bagian hidup yang tak dapat dielakkan. Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai tugas, tanggung jawab dan tekanan yang menantang dan mengubah jalan hidup kita. Sebagai respon terhadap tekanan harian ini, tubuh Anda akan bereaksi dengan meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, frekuensi napas, metabolisme dan aliran darah ke otot.
Meski demikian, jika respon alami ini berlangsung lebih lama atau di picu terlalu sering tanpa mekanisme penyesuaian yang cukup untuk menghindari efeknya, stress dapat mengancam kesehatan Anda. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk berusaha mengatasi respon alami ini sehingga Anda terhindar dari masalah fisik maupun mental.
Tahukah Anda?…
* 75-90% kunjungan pasien ke dokter berhubungan dengan stress
* Stress karena pekerjaan merupakan faktor kesehatan utama yang menyebabkan dunia bisnis harus mengeluarkan setidaknya $ 150 milyar setahunnya.
* Kelainan yang berhubungan dengan stress merupakan penyebab utama meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan.
Apakah saya menderita stress dan tertekan?
Tiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi stress. Beberapa orang terkadang malah seperti menantang bahaya dan menikmati situasi yang pada orang lain dapat menimbulkan stress. Sebuah keputusan besar dalam hidup, seperti berganti pekerjaan atau membeli rumah, bisa jadi terlalu berat untuk sejumlah orang sementara orang lain mungkin lebih terbuka terhadap perubahan itu. Beberapa orang menganggap terjebak dalam kemacetan sudah seperti kiamat adanya, sementara orang lain mungkin menanggapinya dengan santai-santai saja. Kuncinya adalah menentukan tingkat toleransi Anda terhadap situasi yang menimbulkan stress.
Stress dapat menimbulkan kelainan fisik, emosional dan perilaku yang dapat mengganggu kesehatan, vitalitas dan ketenangan hati—kesemuanya dapat mempengaruhi hubungan pribadi dan profesional Anda. Terlalu banyak stress dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang relatif ringan seperti insomnia, nyeri punggung atau sakit kepala; juga penyakit yang mengancam jiwa seperti darah tinggi dan penyakit jantung.
Dapatkah Anda mengidentifikasi reaksi negatif Anda terhadap stress dan tekanan?
* Apakah masalah dan kekecewaan kecil amat merisaukan Anda?
* Apakah kesenangan-kesenangan kecil dalam hidup tak dapat memuaskan hati Anda?
* Apakah Anda tak dapat berhenti memikirkan segala kekhawatiran Anda?
* Apakah Anda merasa tak mampu melakukan tugas atau sering kehilangan kepercayaan diri?
* Apakah Anda merasa lelah terus-menerus?
* Apakah Anda menjadi cenderung meledak-ledak dan lebih mudah marah terhadap situasi yang biasanya tidak mengganggu Anda?
* Apakah Anda memperhatikan adanya perubahan dalam pola makan maupun tidur Anda?
* Apakah Anda menderita nyeri, sakit punggung atau sakit kepala kronis?
Bila Anda menjawab ya untuk sebagian besar dari pertanyaan diatas, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengikuti saran-saran di bawah ini.
Tips meredakan dan mengendalikan stress dan tekanan
Saat Anda membaca saran-saran di bawah ini, perlu diingat bahwa sukses tidak akan mampu diraih dengan usaha setengah hati, juga tak mungkin terjadi dalam sekejap. Diperlukan ketetapan, kesungguhan hati serta waktu. Sejumlah saran dapat membantu dengan segera, tapi jika stress Anda telah kronis, mungkin akan membutuhkan lebih banyak perhatian dan perubahan gaya hidup.
Langkah pertama, tentukan ambang toleransi Anda terhadap stress dan coba hidup dalam batasan-batasan itu. Kemudian, usahakan untuk menerima atau mengubah situasi yang menimbulkan stress sedapat mungkin.
* Bersikap realistis. Jika Anda menganggap aktivitas yang dibebankan kepada Anda terlalu membebani, belajarlah untuk berkata tidak! Batasi aktivitas yang tidak begitu penting atau usahakan mencari bantuan. Selama ini Anda mungkin menerima terlalu banyak tanggung jawab yang tak mampu Anda tangani semuanya. Jika Anda menemui hambatan, jelaskan mengapa Anda merasa perlu melakukan perubahan. Bersedialah untuk menerima saran dari orang lain dan belajar untuk berkompromi.
* Buang menjadi "superman/superwoman". Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu jangan terlalu mengharapkan kesempurnaan diri sendiri, apalagi orang lain. Tanyakan pada diri Anda sendiri: Apa yang perlu saya kerjakan? Berapa besar kesanggupan saya? Apakah deadline-nya realistis? Penyesuaian apa yang dapat saya buat? Jangan ragu untuk mencari bantuan bila Anda memang membutuhkannya.
* Meditasi. Dengan meluangkan hanya sepuluh sampai lima belas menit waktu Anda untuk berdiam dalam keheningan mampu meredakan stress sama baiknya dengan meningkatkan toleransi Anda terhadapnya. Pergunakan waktu tersebut untuk mendengarkan musik, rileks dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan, atau tidak memikirkan apa-apa sama sekali.
* Bervisualisasi. Gunakan imajinasi Anda untuk membayangkan bagaimana Anda dapat mengatasi stress dengan lebih baik. Apakah itu presentasi bisnis atau pindah ke lingkungan baru, banyak orang merasa visualisasi latihan sebelum terjun ke kejadian sesungguhnya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membuat mereka mampu melakukan pendekatan yang lebih positif terhadap tugas-tugas yang berat.
* Kerjakan satu-persatu. Bagi mereka yang sedang dalam keadaan penuh tekanan dan stress, pekerjaan sehari-hari terkadang terasa terlalu berat membebani. Untuk mengatasi hal ini, kerjakan tugas-tugas tersebut satu-persatu. Pilih tugas yang paling mendesak, dan mulai mengerjakannya. Sekali Anda selesai dengan tugas tersebut, kerjakan tugas lain. Perasaan positif yang timbul setelah Anda 'menandai' pekerjaan yang telah selesai akan terasa amat memuaskan. Hal ini akan membantu Anda untuk terus bekerja.
* Olah raga. Berolah raga secara teratur merupakan salah satu cara yang populer untuk menghadapi stress. Melakukan aktivitas fisik selama dua puluh sampai tiga puluh menit akan mendatangkan banyak manfaat baik bagi fisik maupun mental Anda.
* Hobi. Beristirahatlah sejenak dari segala rutinitas yang membelenggu Anda dan kerjakan hal yang Anda sukai. Apakah itu berkebun atau melukis, jadwalkan sedikit sisa waktu luang Anda untuk mengembangkan minat.
* Gaya hidup sehat. Mengkonsumsi makanan bergizi dapat membuat perbedaan dalam hidup Anda. Batasi asupan kafein dan alkohol (alkohol sebenarnya bersifat menganggu dan bukannya membantu Anda mendapatkan pola tidur yang teratur), istirahat yang cukup, berolah raga, dan jaga keseimbangan antara bekerja dan bersenang-senang.
* Berbagi rasa. Menelepon seorang teman lama akan membuat Anda merasa bukan hanya Anda yang mengalami hari penuh kesialan, harus mengurus anak yang sakit, ditambah setumpuk pekerjaan di kantor. Jaga hubungan baik dengan teman dan keluarga Anda. Biarkan mereka memberikan kasih sayang, dukungan dan bimbingan kepada Anda. Jangan coba mengatasinya sendiri.
* Mengalah sesekali. Bersikaplah fleksibel! Jika Anda merasa terus-menerus menemui hambatan baik dalam hubungan pribadi maupun profesional, pikirkan kembali posisi dan strategi Anda. Adu argumen hanya akan meningkatkan tensi pembicaraan. Jika Anda berada pada posisi yang benar, pertahankan pendapat Anda, tapi lakukan dengan tenang dan rasional. Berikan kesempatan bagi orang lain untuk mengemukakan opininya, dan bersiaplah untuk mengadakan kompromi. Jika Anda bersedia mengalah, pihak lain mungkin bersedia melakukan kompromi untuk Anda. Dengan cara ini Anda bukan hanya dapat mengurangi stress, tapi mungkin juga sekaligus mencari solusi yang lebih baik bagi masalah Anda.
* Terima kritik dengan lapang dada. Anda mungkin berharap terlalu banyak dari diri Anda sendiri dan orang lain. Coba untuk tidak merasa frustasi, kecewa, bahkan 'terjebak' saat orang lain tak mampu memenuhi harapan Anda. Orang lain tersebut bisa jadi istri atau suami Anda, atau anak yang sedang Anda bentuk untuk menjadi seperti yang Anda inginkan. Ingatlah, setiap orang itu unik, dan memiliki nilai-nilai, keterbatasan dan hak untuk berkembang menjadi seorang individu.
Kemana mencari bantuan?
Bantuan mungkin datang dari pasangan atau sahabat Anda, tapi jika Anda menganggap diri Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami stress yang lebih dari sekedar mengatasi kesulitan sehari-hari, mungkin berkonsultasi dengan dokter, penasehat spiritual atau konseling di lingkungan kerja Anda. Mereka mungkin akan menyarankan untuk menemui psikolog atau psikiater yang tepat untuk menangani masalah Anda.