Selain sudah menerimanya sejak di dalam kandungan, si kecil juga mendapat
antibodi dari ASI.
Mengajak bayi baru liburan? Bisa saja, asal Anda hati-hati, karena bayi baru
lahir masih rentan terhadap segala jenis infeksi. Hal ini karena daya tahan
tubuh mereka masih lemah.
Namun, bukan berarti mereka
tidak memiliki daya tahan tubuh sama sekali, lho! Si kecil memiliki
antibodi yang diterima melalui plasenta selama berada dalam kandungan ibunya,
dan melalui air susu ibu (ASI) setelah mereka lahir. Antibodi adalah zat dalam
darah manusia yang dapat membunuh atau melemahkan kuman penyakit dan
racun-racun lain yang masuk ke dalam tubuh.
Kekebalan pasif
Antibodi yang disuplai plasenta kepada janin sepanjang trimester ketiga,
menjadi modal bagi bayi selama 3 bulan pertama kehidupannya. Kekebalan ini
disebut pasif, karena tidak dibuat sendiri oleh tubuh bayi.
Mengingat pembentukan antibodi
dirangsang oleh antigen (misalnya, kuman penyakit dan racun-racun yang
dihasilkannya) yang masuk ke dalam tubuh ibu, maka antibodi dalam tubuh si
kecil dan ibu adalah antibodi terhadap kuman penyakit yang ada di lingkungan di
mana ibunya tinggal atau tempat lain yang sering ia kunjungi. Itu sebabnya,
bayi baru lahir sangat dianjurkan untuk seminimal mungkin disentuh atau
berhubungan dengan orang asing. Saran ini pulalah yang sebaiknya diingat saat
membawa bayi bepergian.
Perkecualian, bila janin mengalami infeksi dalam kandungan, misalnya
Toksoplasma dan Rubela, ia sudah mulai bisa membentuk antibodi sendiri, yaitu
Imunoglobulin M (Ig M). Jenis antibodi ini tidak didapat dari ibu, karena tidak
dapat menembus plasenta.
Ayo, beri ASI!
Air susu ibu (ASI) merupakan
sumber gizi yang sempurna bagi bayi. Selain itu, ASI juga kaya akan zat
kekebalan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa angka kesakitan dan
kematian pada bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih rendah
dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
Bagaimana tidak? Sejak hari
pertama sampai kurang lebih seminggu kemudian, keluar cairan bening berwarna
kekuningan dari payudara yang dikenal dengan nama kolostrum atau susu
jolong. Kolostrum ini kaya zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus maupun jamur.
Setelah itu, keluar ASI
peralihan sampai hari ke-14, untuk kemudian dan seterusnya keluar ASI matang.
Selain mengandung berbagai zat yang dibutuhkan tubuh si kecil dalam komposisi
yang sempurna, ASI juga mengandung antara lain lg A (antimikroba/antikuman yang
membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh bayi).
Jadi, dengan mendapat
kolostrum dan ASI, si kecil bisa mendapat tambahan perlindungan atau kekebalan
pasif sampai ia mampu membentuk antibodi sendiri dengan kadar yang cukup pada
usia di atas 3 bulan. Dengan begitu, bayi jadi jarang sakit sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya tentu akan lebih baik.
Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. Zakiudin Munasir, SpA(K),
Divisi Alergi-Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSUPN Cipto
Mangunkusumo, Jakarta.
Boks :
“Isi” Kolostrum
Beberapa zat kekebalan tubuh yang terkandung dalam kolostrum adalah:
- Makrofag dan limfosit: sel kekebalan tubuh.
- Laktoferin: zat yang menghambat pertumbuhan bakteri
dengan cara mengikat zat besi yang berlebihan, sehingga tidak bisa
digunakan untuk pertumbuhan bakteri.
- Imunoglobulin (lg): suatu zat antibodi.
- Lactobacillus bifidus: mikroorganisma yang berguna menghambat pertumbuhan bakteri yang
menimbulkan penyakit.
No comments:
Post a Comment