Pages

Tuesday, November 5, 2013

6 Kekhawatiran Ibu Baru


(Tenang... Ini Dia Kiat Jitunya)
 Banyak hal kecil ternyata membuat bingung para ibu baru. Anda juga merasakannya?
            Semua orang yakin bahwa Anda dan pasangan saat ini tengah bahagia luar biasa. Namun sebagai ibu baru, kebahagiaan ini tak jarang disertai berbagai kekhawatiran, dari soal kondisi kesehatan sang bayi, ketidaktahuan cara merawatnya, sampai urusan kedekatan hubungan Anda dengan suami.  
            Tak perlu panik. Anda tidak sendirian, kok. Banyak ibu baru yang senasib dengan Anda. Mungkin seperti berikut inilah persoalan plus kiat mengatasinya.

1. Belum jatuh cinta
            Kebutuhan si kecil akan cinta dan ikatan yang erat sejak dini dengan Anda, sang bunda, akan mempengaruhi keterampilan sosialnya dengan orang lain di kemudian hari. Sayangnya, kedekatan hubungan ibu dan bayinya yang baru lahir ini adakalanya tidak spontan terjadi.
            Tak perlu kecil hati kalau Anda belum “jatuh cinta” pada si kecil kala pertama kali melihatnya. Kehadirannya memang mengubah ritme kehidupan Anda. Jadi Anda perlu waktu untuk menyesuaikan diri, bahkan perlu waktu untuk “belajar jatuh cinta” pada bayi Anda sendiri. Selain itu, proses persalinan yang sulit,  kelelahan setelah persalinan, atau kondisi bayi yang menangis terus-menerus, bisa membuat Anda berdua stres.
            Bagaimana jalan keluarnya? Cobalah berbagi dengan saudara atau teman. Biasanya dengan berbagi pengalaman, Anda akan lebih mudah menjalani saat-saat seperti ini.

Tips:
  • Bonding dapat dimulai dengan menyusui bayi Anda sesegera mungkin setelah ia lahir. Kontak fisik dan kontak mata pertama dengan buah hati Anda merupakan cara utama untuk menghidupkan ikatan batin Anda dengan si kecil.
  • Usahakan sering berdekatan dengan si kecil, hanya berdua! Cobalah memeluk, mengajaknya bermain, atau menyusui tanpa diganggu orang lain, sekalipun itu anggota keluarga Anda sendiri.
  • Ingatkan pada diri sendiri “prestasi” Anda, yaitu melahirkan si buah hati dengan selamat.

2. Kok, tidur terus?
            Pola tidur bayi baru lahir kadang-kadang memang agak aneh. Ia bisa tidur seharian di siang hari dan bolak-balik bangun di malam hari. Atau, siang malam maunya tidur terus, hanya benar-benar bangun saat ia lapar. Mengapa bisa demikian?
            Ketika di dalam rahim, bayi tak pernah tahu perbedaan siang atau malam, dan biasanya hal ini terbawa sampai lahir. Anda tak perlu khawatir dengan hal ini, karena bayi memang akan tidur sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya, lama-kelamaan ia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi,  jika sudah lebih dari dua jam bayi Anda belum juga bangun, sebaiknya dibangunkan untuk diberi ASI.

Tips:
  • Saat tidur di siang hari, Anda dapat meletakkan bayi di kereta dorong atau ayunan. Malam hari baru ditaruh kembali di boks-nya.
  • Beri ASI menjelang bayi tidur malam. Ini akan membantunya terlelap tidur.
  • Matikan lampu di malam hari, agar dia mengenal perbedaan siang dan malam.

3.  Belum pandai menyusui

            Jangan khawatir kalau ini yang terjadi. Sekalipun menyusui adalah proses alami, tak semua ibu (juga bayinya) langsung bisa lancar menjalani proses ini. Hari-hari pertama kelahiran bayi merupakan waktu penyesuaian dalam menyusui, baik bagi Anda maupun si kecil. Beberapa masalah seperti payudara bengkak, sedikit luka di puting akibat bayi belum bisa mengisap dengan baik, merupakan sebagian dari hal-hal yang mungkin akan Anda hadapi.  Tak hanya soal kondisi payudara, banyak juga ibu baru yang khawatir bayinya tak dapat cukup ASI karena merasa ASI-nya terlalu sedikit. Padahal, setiap bayi berbeda. Pola minumnya tidak sama, begitu juga kebutuhannya.
Anda ingin tahu bayi Anda cukup mendapat ASI atau tidak? Bawa saja ke dokter dan timbanglah badannya. Kalau umur lima hari bobotnya terus turun barulah bisa dikatakan kemungkinan ia kekurangan minum.

Tips:
        Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini. Jadi, agar menyusui berjalan lancar, tepis segala senewen dan gelisah.
        Berikan ASI sesuai kebutuhan bayi. Bila bayi Anda menangis karena kehausan, tak usah menunggu sampai tiga jam, segera saja susui dia.

4. Duh, tangisannya!

            Menangis adalah satu-satunya cara bayi baru lahir berkomunikasi. Tetapi Anda bisa dibuat kalut juga mendengarnya, apalagi kalau belum bisa memahami penyebab tangisannya.  Bayi biasa menangis karena:
  • Rasa lapar. Begitu sudah disusui ia akan segera tenang atau tertidur kembali. 
  • Perut kembung. Mengatasinya, cobalah gosokkan minyak telon di punggung atau di telapak kakinya. 
  • Tak suka “rasa” ASI. Kalau ia menangis setelah Anda susui, cobalah ingat-ingat, makanan apa yang baru Anda konsumsi. Bisa jadi “rasa” makanan itu tidak disukainya atau membuatnya merasa kembung. 
  • Popoknya kotor. Kebanyakan bayi tidak suka popoknya basah atau kotor karena tinja.
  • Merasa sendirian. Bukankah selama 9 bulan dalam rahim, selain mendengar suara-suara dari dalam tubuh Anda,  ia juga merasakan kehangatan? Itu sebabnya, ada bayi yang baru merasa aman dan tenang jika ada orang di dekatnya.

Tips:
        Membedong bayi di bulan-bulan pertamanya akan membuat si kecil merasa hangat dan aman.
        Jika ingin menggendong sementara Anda perlu melakukan kegiatan di rumah, gunakan alat gendong, sehingga tangan Anda bebas melakukan berbagai kegiatan.
        Seandainya bayi terus-menerus menangis, konsultasikanlah ke dokter.  Dikhawatirkan si kecil mengalami kolik atau gangguan lain dan perlu segera dapat  penanganan dokter.

5. Mengapa begitu?

            Sebagai ibu baru, secara alami Anda tentu ingin bayi Anda tampak “sempurna”. Tak heran kalau beberapa hal berikut ini membuat Anda khawatir.
  • Ada semacam jerawat kecil di wajah bayi .
  • Muncul kerak kepala (cradle cap), yakni semacam lemak yang menempel tebal seperti kotoran di rambut bayi.
  • Kulitnya keriput seperti orang tua.
  • Kulit ari di jari-jarinya dan di bibirnya mengelupas. 

Jika Anda menemui hal-hal tersebut, tak perlu khawatir. Itu biasa terjadi pada bayi baru lahir. Tak perlu dilakukan hal khusus untuk mengatasinya, karena kebanyakan akan hilang sendiri.

Tips:
  • Meski tak perlu khawatir dengan kondisi di atas, namun bila sangat mengganggu Anda, konsultasikan saja ke dokter agar tahu cara penanganannya yang tepat.
  • Untuk kerak kepala, bisa Anda oleskan baby oil di kulit kepala bayi agar mudah terkelupas ketika dimandikan.

6. Tak terampil  merawat

            Anda belum terampil memandikan bayi, memakaikan baju, membersihkan kotoran atau mengganti popoknya? Tenang... Anda tak sendirian. Keterampilan seperti ini memang memerlukan latihan berulang-ulang. Makanya, sebelum pulang dari rumah sakit, mintalah bantuan pada perawat untuk mengajari Anda, apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan merawat bayi baru lahir.
Setelah itu, cobalah Anda lakukan sendiri di rumah, dengan panduan atau dampingan perawat, bidan, atau mereka yang berpengalaman seperti ibu atau mertua Anda. Percayalah, dalam beberapa kali saja, pasti Anda sudah piawai melakukannya sendiri.

Tips:
        Cari referensi. Baca buku (Seri Ayahbunda dan beberapa rubrik di Ayahbunda banyak mengulas hal ini), browsing internet, dan jangan ragu bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dalam urusan merawat bayi. Biasanya Anda akan menemukan banyak trik simpel yang memudahkan Anda dalam hal ini.
        Agar mudah dikenakan, pilihkan saja si kecil baju yang berkancing depan.
        Pastikan kepala bayi tersangga dengan baik ketika dimandikan atau dipakaikan bajunya.

Retno Wahab Supriyadi

Konsultasi ahli: dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A, IDAI Jaya, RS Bunda, Jakarta 

No comments:

Post a Comment