Pages

Tuesday, June 28, 2011

Televisi di Kamar Anak, Perlukah?

Kompas.com -  Mungkin maksud Anda adalah memberi anak fasilitas hiburan, namun para ahli ternyata tidak merekomendasikan anak-anak memiliki televisi di kamarnya. Salah satu kerugian yang mungkin dihadapi adalah berkurangnya jam tidur anak dan tidak terkontrolnya tontonan yang dipilih si kecil tanpa pengawasan orangtua.



Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Pediatric menyebutkan, menonton televisi setelah jam 7 malam akan menyebabkan anak mengalami gangguan tidur bahkan mimpi buruk pada anak terlepas apakah tontonan yang dipilih mengandung kekerasan atau tidak.

Penelitian dilakukan terhadap 600 anak berusia 3-5 tahun. Temuan lain yang menarik  adalah, anak-anak dengan televisi di kamar tidur, rata-rata setiap harinya jam malamnya akan bertambah 15 menit dan 12 menit lebih banyak menonton konten kekerasan di siang hari. Karena lebih banyak menonton televisi, anak-anak tersebut juga terlihat lebih mudah lelah.

Anak-anak di usia 0-6 tahun yang memiliki televisi di kamarnya juga cenderung akan memiliki televisi di kamarnya sampai mereka berusia 6-18 tahun.



http://health.kompas.com/read/2011/06/28/13220595/Televisi.di.Kamar.Anak.Perlukah.

Si Kecil Cuma Suka Makan Fast Food

KOMPAS.com — Anak usia sekolah biasanya menghadapi problem memilih-milih makanan. Ada yang maunya makan yang itu-itu saja, ada yang suka ngemil, tidak suka makan sayur, dan tentunya, hanya mau makan fast food. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab, di antaranya:

Rasanya gurih. Tak bisa dipungkiri makanan cepat saji umumnya bercita rasa gurih yang sesuai dengan selera anak. Ini tidak terjadi secara kebetulan, produsen tentu saja sudah melakukan riset mendalam akan cita rasa yang paling disukai. Tapi sayangnya makanan ini umumnya tinggi garam dan lemak namun tidak bergizi seimbang.

Praktis. Makanan ini dianggap praktis dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat modern. Jam berapa pun perlu makan tinggal angkat telepon, makanan hangat segera terhidang di rumah. Bagi orangtua yang bekerja, hal ini tentu meringankan, ditambah lagi anak memang suka dengan rasanya.

Peergroup. Di usia ini semangat peergroup mendominasi anak. Apa yang dilakukan teman-teman, harus dilakukannya juga. Kalau teman-teman mengonsumsi fast food maka ia pun harus melakukannya juga.

Solusi

Dos1. Jangan jadikan fast food sebagai menu harian. Bagaimana pun kalau di meja makan terhidang makanan yang lebih sehat dan lezat, anak pasti mau menyantapnya.
2. Kenalkan anak pada makanan tradisional yang tak kalah lezatnya, misalnya ayam goreng kalasan untuk menggantikan fried chicken.
3. Kalau anak memang menyukai makanan ala fast food, orangtua bisa membuatkannya sendiri. Tentu saja dengan bahan dan cara yang lebih sehat.
4. Jadikan acara makan fast food untuk momen tertentu saja, misalnya kalau dapat nilai bagus. Sehingga frekuensi makan fast food berkurang dengan sendirinya.

Narasumber: Ir. Hindah Muaris, ahli teknologi pangan, pemerhati kulinologi

(Marfuah Panji Astuti)

Don'ts* Menjadikannya menu "kuncian" manakala anak tidak mau makan. Lama-lama anak akan menyadari dan menggunakan trik tidak mau makan untuk minta fast food.



http://female.kompas.com/read/2009/05/20/11203899/Si.Kecil.Cuma.Suka.Makan.Fast.Food

Membiasakan Anak Makan Ikan

KOMPAS.com - Sudah sejak lama ikan disebut sangat bermanfaat bagi pembentukan otak dan meningkatkan kecerdasan, bahkan saat anak bertambah besar. Namun, anak-anak umumnya kurang menyukai sajian ikan. Orangtua lah yang berperan dalam mengenalkan ikan kepada anak-anak. Berikut beberapa tips dari dr.Titi Sekarindah, MS, apesialis gizi RS Pertamina yang bisa dilakukan orangtua:

1. Biasakan atau kenalkan anak sejak dini untuk makan ikan. Kalaupun tidak untuk makanan utama, ikan bisa dihidangkan sebagai makanan selingan, misalnya otak-otak atau pempek. Ikan juga bagus dijadikan bekal sekolah. Misalnya dibuat sebagai sandwhich isi ikan.

2. Olah ikan secara benar dan enak, sehingga anak suka. Kadang-kadang, cara memasak yang kurang tepat masih menyisakan bau amis, sehingga anak-anak enggan mengonsumsinya. Jadi, orangtua harus belajar mengolah ikan yang baik.

3. Jika bisa, makan ikan 3 kali seminggu, masing-masing 50 gram.

4. Untuk anak, cari ikan yang durinya tak banyak dan kalau bisa yang dipresto, sehingga anak tidak trauma oleh duri ikan. Anak biasanya tak mau makan ikan lagi setelah terkena duri ikan.

5. Selain ikan, anak juga harus dianjurkan untuk makan yang lain. Ajari anak makan seimbang, terutama buah-buahan, sayuran, dan susu.



(Hasto Prianggoro/TabloidNova)



http://female.kompas.com/read/2009/09/22/14164584/Membiasakan.Anak.Makan.Ikan

Trik Unik Mengajak Anak Bawa Bekal

KOMPAS.com - Membawa bekal ke sekolah akan membantu orangtua dalam banyak hal. Tak hanya mengurangi pengeluaran karena menurunkan jumlah uang jajan untuk anak, orangtua juga lebih tenang karena makanan yang disajikan bisa terkontrol kebersihan dan manfaatnya untuk anak. Namun, tak mudah untuk bisa mengajak anak mau membawa bekal ke sekolah ketimbang membawa uang jajan.

Ditemui di acara seminar "Aku Bersih, Aku Sehat, Aku Hebat!" untuk guru yang digelar Tupperware beberapa waktu lalu, Dr Suramono MP, Direktur Surveilan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM), mengatakan, dari riset yang ia lakukan beberapa waktu lalu, sebanyak 68 persen anak jajan di kantin, dan 51 persen di antaranya jajan setiap hari. Dikelilingi oleh teman-teman yang membawa bekal setiap hari tentu akan membuat si anak merasa tidak "keren" atau "gaul", karena beda sendiri. Padahal, membawa bekal ke sekolah memiliki keuntungan yang jauh lebih banyak untuk kesehatan si anak.

Di kesempatan yang sama, dr Rose Mini A. Prianto, M.Psi, psikolog anak,mengatakan, jangan hanya menyalahkan anak yang malu untuk membawa bekal ke sekolah. Para orangtua dan guru juga penting untuk mengintrospeksi diri agar bisa memberi contoh. Menurut Bunda Romi, begitu ia akrab disapa, saat mempersuasi anak, dibutuhkan pemahaman cukup dan jangan sampai saat anak bertanya, tak bisa menjawab. Kalau sudah begitu, mana mau si anak percaya. Perlu diperhatikan pula cara persuasinya, kalau mencoba mengajak si anak bawa bekal, perhatikan nada suaranya, dan jangan selalu mengiming-imingi anak dengan uang setiap kali ingin ia melakukan sesuatu.

Ditekankan lagi oleh Bunda, setidaknya ada 4 hal yang dibutuhkan untuk membuat anak mau terpersuasi, yakni;

1. Pemahaman total dari orangtua atau guru. Anak sekarang sudah cukup kritis, tak jarang mereka akan bertanya "mengapa" ia harus menghentikan kebiasaan atau ia harus berbeda dari teman-temannya. Orangtua dan guru harus memiliki pemahaman total saat harus meminta anak untuk melakukan sesuatu.

2. Keterampilan untuk mempersuasi anak dengan kreativitas tertentu. Cara bicara, cara mengambil hati anak, juga cara penyajian makanan yang sehat serta enak untuk anak.

3. Harus jeli mengetahui apa yang kira-kira akan membuat si anak mau mengikuti permintaan si orangtua. Cobalah untuk menjadi lebih kreatif dalam meminta si anak melakukan sesuatu yang Anda inginkan. Jangan selalu mengiming-imingi anak dengan uang.

4. Konsisten. Anak juga akan mendapat kesan dan pesan yang salah jika Anda tidak konsisten dengan perkataan Anda. Satu hari Anda bilang tidak boleh jajan di sekolah, di lain hari, ketika Anda tak sempat membawakannya bekal, Anda malah memberinya uang jajan.

Hal-hal di atas adalah ketika kebiasaan tersebut belum dimulai. Namun bagaimana jika sudah terlanjur dimulai? Menurut Bunda Romi, cara penanganannya pun tergantung usia, gender, kesenangan, dan beberapa aspek lain dari si anak. Karena menghentikan kebiasaan akan mencetus respon. Kebiasaan terjadi karena dimulai, jika memungkinkan, stop sebelum dimulai. Jangan pula memberi contoh anak untuk jajan di luar. Bahkan untuk membeli jajanan di luar rumah setiap sore atau setiap pulang dari suatu tempat akan memberi ide kepada si anak untuk jajan pula.

Trik Unik
Salah satu contoh yang ditawarkan oleh Bunda Romi adalah dengan mencoba mengajak anak bicara dari hati ke hati, sesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kesukaan anak. Misal, jika si anak berusia 7 tahunan, bisa katakan, "Nak, kamu mau enggak liburan ke Bali? Kalau kamu mau, Ibu butuh bantuan, karena untuk liburan perlu uang yang cukup banyak. Kalau kamu bisa tidak jajan, dan uang jajannya ditabung, kamu bisa bantu kita liburan nanti setelah semester ini usai." Dengan cara ini, si anak memiliki tujuan.

"Cari cara untuk membuat si anak mengerti, bahwa aksi yang harus ia lakukan itu ada tujuan yang inginkan pula," jelas Bunda Romi.

Shahnaz Haque, MC dan presenter yang memiliki 3 anak memiliki cara unik. Ia mencoba membuat anak-anaknya merasa ingin membawa bekal setiap hari karena mereka akan menemukan sesuatu yang baru. Shahnaz menyadari, bahwa ia tak memiliki kemampuan untuk memasak, namun ia bisa mencoba hal kreatif lain, ia membuat surat cinta untuk anak-anaknya setiap hari.

Dua dari 3 anak Shahnaz sudah bisa membaca, di setiap bekal yang mereka bawa di pagi hari, Shahnaz menyisipkan surat untuk si anak. Isinya bisa macam-macam, bisa berisi teka-teki atau surat cinta. Misal, di suatu pagi ia akan menuliskan, "Coba, Kakak tahu atau tidak, binatang apa yang lahirnya dua kali?" Hal-hal semacam ini akan menarik perhatian si anak dan mengundang rasa ingin tahunya. Setelah itu, si anak harus menulis surat balasan untuk si ibu.

"Cara saya ini justru mengundang teman-temannya untuk selalu ingin tahu apa yang ditulis ibu anak saya setiap pagi. Bahkan anak saya selalu dikerubungi teman-temannya setiap jam istirahat. Kemudian teman-temannya membuat program bahwa setiap orangtua anak harus menulis surat untuk anaknya. Dengan cara ini pun komunikasi terjalin antara orangtua dan anak, meski orangtuanya pergi bekerja," papar Shahnaz bangga.

Bagaimana dengan Anda? Punya tips atau trik unik membujuk anak untuk membawa bekal setiap hari?



http://female.kompas.com/read/2010/07/15/05441771/Trik.Unik.Mengajak.Anak.Bawa.Bekal

Kamar Tidur Anak Berkarakter

KOMPAS.com -  Kamar tidur anak menjadi penting mengingat  anak akan banyak menghabiskan waktunya belajar, melewati masa tumbuh kembangnya dalam kamar tidurnya. Kamar ini dapat lebih menarik jika disesuaikan dengan karakter si anak.

Kasus berikut ini adalah contoh kamar tidur anak laki-laki usia 13 tahun, yang senang bermain alat musik drum, banyak menghabiskan waktunya membaca, dan bekerja melaluilaptop-nya. Tampilan kamar tidur ini akan diubah agar terasa lebih menyatu dengan kepribadian sang anak dan juga terasa lebih lega.

Langkah sederhananya adalah sebagai berikut:

1. Tanyakan apa saja barang yang masih akan digunakan. Sebisa mungkin, barang-barang tersebut tetap diwadahi karena itu adalah bagian dari "hidup" sang anak yang ingin selalu dekat dengan dirinya.

2. Ambillah beberapa majalah anak. Tengok situs Web yang sering dia kunjungi. Lihat akun Facebook atau Twitter miliknya. Lihat juga koleksi CD musik atau film yang disukainya. Tujuannya untuk mengetahui gaya hidup anak. Dan sini baru kita bisa mulai menetapkan gaya kamar tidur yang paling nyaman untuk anak tersebut.

3. Langkah selanjutnya adalah membuat konsep pengembangan ruang secara vertikal. Kita dapat memanfaatkan ketinggian sekitar 1,2 m dari plafon untuk aktivitas bagian atas, sehingga ruang ini akan memiliki dua aktivitas ataudouble simultaneous activities dalam sebuah ruang.

4. Ruang bagian atas dapat dimanfaatkan untuk aktivitas yang lebih privat. Di sana bisa  diletakkan ranjang, tempat untuk membaca santai, atau mendengarkan musik.

5. Ruang bagian bawah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang jauh lebih aktif. Fungsi belajar, bermain musik, bisa diletakkan di sini. Menonton TV bisa ditempatkan di atas atau bawah tergantung seberapa aktif si anak memanfaatkan TV-nya.

6. Ruang tangga biasanya adalah ruang terbuang. Di kamar tidur ini, anak tangga bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai tempat menyimpan barangbarang, seperti CD, kamera, buku-buku, dan lain-lain.

7. Terakhir, adalah membuat finishing tampilan kamar tidur anak ini. Kita bisa menggunakan gambar-gambar tokoh idola sang anak sebagai ornamen tempel pada pintu lemari. Untuk warna ruang, ambillah dari warna-warna yang dia sukai. Anda tidak harus mengikuti secara kaku teori warna untuk kamar tidur mungil, sepanjang itu nyaman bagi anak dan membuat dia tetap produktif.

Selamat mencoba.  (Sumber: Majalah IDEA)



http://female.kompas.com/read/2010/04/20/15562940/Kamar.Tidur.Anak.Berkarakter

Siapa Bilang Kamar Laki-laki Selalu Berantakan?

KOMPAS.com -  Efisien tapi juga dinamis. Dapat menampung “teman gaul”, tapi juga memberikan privasi. Inilah kamar remaja untuk belajar, tidur, sekaligus kumpul-kumpul dengan teman.

Anak Anda mulai berangkat remaja. Kebutuhannya pasti berbeda dibanding ketika ia masih anak-anak. Kata orang, masa remaja adalah masa tumbuh. Ada kebutuhan baru akan pergaulan yang lebih luas, keingintahuan yang lebih, tetapi juga privasi yang terlindungi. Kamar menjadi zona privat yang agak “personal dan eksklusif”. Di situ, remaja ngobrol dengan teman satu gang, belajar, mendengar musik, mungkin chating, dan asyik dengan benda koleksinya.

Tampaknya hal inilah yang sangat dipahami pasangan Helmy Yahya-Aci Yahya dengan putra sulungnya (dari ketiga anak mereka) yang telah beranjak besar --memasuki masa pubertas. Helmy tahu benar, Randy Faraitodi Yahya, yang sekarang duduk di kelas 3 SMA itu anak yang punya banyak teman. “Dia kan gaul abis. Temannya banyak, suka main band pula, ” kata Helmy, yang dikenal sebagai presenter, serta pembuat acara kuis dan reality show itu.

Helmy lalu membuat kamar anaknya di ruangan berukuran 5,3 m x 4,3 m. Kamar ini terkoneksi dengan kamar adik Randy di sebelahnya (dengan ukuran sama), dibatasi oleh pintu lipat yang dapat digeser.

Dengan ukuran yang cukup luas itu, kamar anak remaja ini mampu menampung banyak orang. Kalau teman-teman Randy datang, mereka bisa nimbrung di situ. Demikian pula kalau sepupu Randy mau gabung. Itu sebabnya, di kamar disediakan sofa bed yang dapat digelar menjadi ranjang ekstra.

Selain itu, kamar anaknya juga didesain mengikuti desain rumah Helmy yang modern tropis. Lantai dan dinding putih. Frame jendela dari bahan berwarna aluminium. “Di setiap kamar selalu ada jendela. Cahaya dan angin mudah masuk,” kata Helmy.

Jendela berkaca itu ditutup kerai kayu berpelitur, yang bilahnya dapat dinaikturunkan dan dibuka tutup. Jika AC dan lampu dimatikan sekalipun, ruangan tetap adem dan terang.

Tentu saja yang paling pokok adalah furnitur yang praktis dan fleksibel. Maka dipasanglah sejumlah furnitur menempel pada setiap sisi dinding. Furnitur warna netral dipadu dengan sofa dan lemari berwarna ngejreng.

Kesan modern dan dinamis muncul. Lemari dan meja dengan rak banyak, memungkinkan pemilik kamar menyimpan aneka buku, mainan, sampai pakaian, dengan mudah. Maka ruang pun terhindar dari kesan berantakan. (Dharmawan Handonowarih/iDEA)



http://female.kompas.com/read/2010/04/26/20543055/Siapa.Bilang.Kamar.Laki-laki.Selalu.Berantakan.

Beda Anak Laki-laki dan Perempuan dalam Bersahabat

KOMPAS.com - Cara anak laki-laki dan perempuan memandang persabahatan berbeda, ungkap dr Thomas S. Jensen, MD, psikiater dari Babyzone.com. Saat beranjak dewasa, anak perempuan lebih mendefinisikan persahabatan sebagai teman yang mau mendengarkan dan mengerti, sekaligus tempat curhat dan berbagi emosi. Sementara anak-anak laki-laki memandang persahabatan sebagai teman berbagi waktu bersama, ada di sisinya saat ia menghadapi konflik, dan berbagi ketertarikan yang sama. Bagi anak laki-laki, keintiman emosional tak terlalu penting dalam mendefinisikan kedekatan hubungan ketimbang kesetiaan saat ia menghadapi masalah.

Kedekatan anak dan orangtua terbentuk dalam 24 bulan pertama kehidupannya. Kedekatan itu memiliki pengaruh besar terhadap hidup anak, termasuk melandasi hubungan di masa depan anak, begitu terang dr Michael Handwerk, PhD dari lembaga peneliti kesehatan anak di Nebraska, AS.

Kehadiran saudara juga memiliki pengaruh terhadap gaya persahabatan anak dalam cara positif dan negatif. Cara anak menghadapi saudaranya bisa memengaruhi caranya bersahabat di masa depan. Beebrapa anak cukup beruntung untuk bersahabat dengan saudaranya sendiri.

Menurut dr Jensen, cara anak laki-laki dan perempuan bersahabat serupa di awal usianya, atau hingga masa pre-school. Namun, cara anak laki-laki bersahabat mulai berubah sekitar usia 7 tahun, dan biasanya emosinya pun mulai berkurang. Hal ini bisa terlihat jika Anda memerhatikan interaksi anak-anak perempuan berteman dibanding sekumpulan anak-anak laki-laki saat bermain bersama. Anak perempuan umumnya lebih mudah bergaul, bermain kooperatif, mau menegosiasikan konflik, dan menunjukkan perasaan saat ia bermain rumah-rumahan, misalnya. Sementara anak laki-laki bermain dengan cara berbeda, mereka lebih cenderung bermain dengan cara kompetitif, mengetes kesetiaan teman, dan membandingkan kemampuan fisik dan ukuran.

Salah satu hal yang paling sering didebatkan adalah, mulai di usia 7 tahun, anak laki-laki mulai malas menunjukkan tindakan afeksi kepada orang-orang di sekitarnya, seperti berpelukan. Menurut dr Handwerk, sebenarnya anak laki-laki juga bisa menunjukkan tindakan afeksi sebebas anak perempuan, namun, di kesehariannya, baik itu melalui media sosial atau orang-orang di sekelilingnya tidak menunjukkan tindakan itu, alhasil ia tidak mau melakukan hal-hal afeksi itu, karena di pikirannya itu adalah tindakan yang khusus untuk perempuan yang lemah. Di masa sekarang, tindakan afeksi sudah cukup luwes, tindakan afeksi atau untuk membuat anak lebih terbuka dengan sentuhan afeksi dalam batas wajar bisa diajarkan lewat tindakan orangtuanya.

Sumber: babyzone



http://female.kompas.com/read/2011/02/25/14201812/Beda.Anak.Laki-laki.dan.Perempuan.dalam.Bersahabat

Anak Laki-laki Belajar Bersikap dari Ayahnya

KOMPAS.com — Bagaimana seorang laki-laki memperlakukan perempuan, hingga cara ia mengontrol emosinya, ayah memiliki peran di balik hal-hal tersebut. Anak laki-laki belajar bersikap dari ayahnya. Dengan demikian, pengasuhan ayah penting bagi pertumbuhan anak laki-laki, termasuk dalam pembentukan kepribadiannya.

"Seorang ibu bisa membantu anak laki-lakinya tumbuh menjadi pria dewasa sejati. Namun, ayah memiliki pengaruh besar karena bisa mencontohkan anak laki-laki bagaimana menjadi pria," ungkap Roland Warren, Presiden National Fatherhood Initiative, grup advokasi nirlaba Amerika.

* Mendampingi anak
Tugas pendampingan anak terkesan mudah dan sederhana. Namun, jangan pernah menyepelekannya. Ayah yang selalu menyempatkan waktu untuk anak laki-lakinya akan memberikan pengalaman yang berarti bagi anak. Anak laki-laki mendapatkan kesan mendalam dan pengalaman berharga ketika ayahnya banyak menghabiskan waktu dengannya. Anak laki-laki menangkap pesan di balik sikap ini bahwa ayahnya mencintainya, menyukai kegiatannya, dan selalu ada di sampingnya.

"Sikap seperti ini membuat anak merasa aman dan nyaman, dan menjadi pembelajaran dalam diri anak mengenai karakter ayah yang baik," kata Warren.

* Memperlakukan perempuan dengan baik
Anak laki-laki belajar cara memperlakukan perempuan. Salah satunya dengan memerhatikan perilaku ayahnya. Ayah perlu menjadi contoh baik bagi anak laki-lakinya, dengan memperlakukan perempuan, terutama istri, dengan baik.

"Ketika ayah berinteraksi dengan perempuan, khususnya dengan istrinya, ia harus mengakui kesalahan yang dibuatnya. Jika memang perlu minta maaf, maka lakukan. Berbicara dan bersikaplah dengan penuh penghargaan terhadap perempuan, terutama saat sedang bersilang pendapat," ungkap Warren.

* Berikan sentuhan fisik
Studi menunjukkan bahwa permainan adu fisik yang dilakukan ayah dengan anak laki-lakinya berdampak positif. Anak laki-laki belajar cara mengontrol reaksi fisik dan mengatur emosi. Namun, ayah juga perlu memberikan sentuhan fisik seperti pelukan dan ciuman kepada anak laki-lakinya, sebagai bentuk penegasan atas rasa kasih sayang.
Sumber: WomansDay



http://female.kompas.com/read/2011/06/14/13012772/Anak.Laki-laki.Belajar.Bersikap.dari.Ayahnya

Cara Bijak Mendengarkan Anak

KOMPAS.com — Anak butuh didengarkan. Anak menginginkan perhatian dan sikap menghargai dari orang dewasa ketika ia tengah berbicara. Orang dewasa yang tidak mendengarkan dan menanggapi anak ketika sedang berbicara, maka anak merekam cara orang dewasa ini, dan akibatnya anak menjadi malas berbicara.

Lebih buruk lagi, apabila terus-menerus tidak diperhatikan dan dihargai ketika berbicara, anak akan merasa tidak berharga. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menunjukkan sikap menghargai saat anak berbicara. Menghargai anak yang sedang berbicara dapat dilakukan dengan cara:
* Membungkukkan badan bila perlu berjongkok sehingga lebih dekat dengan anak saat mendengarkan anak berbicara.
* Mengadakan kontak mata dengan anak.
* Tersenyum atau menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan yang disampaikan anak lewat ceritanya.
* Menanggapi dengan nada bicara yang ekspresif dan menunjukkan antusiasme, tidak dengan nada datar.
* Tidak memotong pembicaraan anak, meski mungkin merasa tidak sependapat dengan anak atau menganggap bahwa apa yang dibicarakan anak bukan sesuatu hal yang penting.

Anak sering berbicara tentang hal-hal sederhana yang kurang menarik dan dianggap kurang penting oleh orang dewasa. Selain itu, ia juga kerap menunjukkan reaksi emosional yang berbeda dari orang dewasa, merasa kagum oleh sesuatu yang dianggap biasa oleh orang dewasa. Atau khawatir dan takut terhadap sesuatu yang dianggap tak masuk akal oleh orang dewasa. Umpamanya saja kagum melihat kereta api sehingga terus-menerus bicara tentangnya, atau menceritakan kekhawatirannya kalau-kalau ada monster yang bersembunyi di kolong.

Sekalipun demikian, orangtua tetap perlu menunjukkan penghargaan terhadap apa yang ia pikirkan dan rasakan ketika ia bercerita. Anak yang dihargai orangtua saat ia berbicara, akan mengambil sikap serupa dalam merespons orang lain yang mengajak bicara. Ia akan menjadi pendengar yang baik, yang mampu membuat lawan bicara merasa dihargai. Di samping itu, tentu saja ia akan berkembang menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain.

(Nakita/Hilman Hilmansyah)




http://female.kompas.com/read/2011/06/27/12190972/Cara.Bijak.Mendengarkan.Anak

Minyak Ikan Tak Dibutuhkan Ibu Hamil



KOMPAS.com - Selama kehamilan, ada berbagai jenis suplemen yang disarankan untuk kesehatan janin di dalam kandungan. Salah satunya adalah minyak ikan, yang kaya akan asam lemak omega-3. Anda mungkin sering mendengar, rajin mengonsumsi suplemen minyak ikan akan meningkatkan daya penglihatan bayi yang akan dilahirkan. Namun, ternyata riset terbaru dari Australia membantahnya.

Menurut hasil penelitian yang dimuat pada American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi DHA pada bayi-bayi yang lahir cukup bulan, baik sebelum maupun setelah dilahirkan, tidak memberi dampak yang signifikan terhadap kemampuan visualnya. Salah satu alasan yang dipaparkan oleh peneliti adalah bahwa para bayi ini sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan saat masih di kandungan.

"Apabila calon ibu berada dalam kondisi yang cukup nutrisi dan selalu menyantap makanan yang bergizi, suplemen DHA selama kehamilan untuk meningkatkan kemampuan visual bayi yang di dalam perut sebenarnya tidak perlu,” kata Dr Maria Makrides, ketua penelitian dari Women’s and Children’s Health Research Institute di North Adelaide, Australia.

Tanpa mengonsumsi suplemen minyak ikan, asupan DHA sudah dapat diperoleh melalui makanan sehari-hari, seperti dari ikan salmon, makarel, dan tuna.

Sementara studi yang pernah dilansir sebelumnya menganjurkan pemberian tambahan DHA bagi para bayi yang lahir prematur untuk membantu meningkatkan daya penglihatannya. Ini dikarenakan suplai DHA yang berperan penting bagi perkembangan otak dan daya visual biasanya disalurkan dari ibu ke calon bayi pada bulan-bulan akhir kehamilan. Bila sang bayi lahir sebelum waktunya, otomatis ia tidak akan mendapat asupan DHA yang cukup, sehingga butuh suplemen khusus.



Sumber: Baby Center


Monday, June 27, 2011

Jika Hanya Boleh Punya Anak Satu, Anak Lelaki Jadi Pilihan

Jakarta, Punya anak lelaki ternyata tetap jadi pilihan untuk banyak orang walaupun itu di negara maju yang sudah tidak mempermasalahkan gender. Jika hanya dibolehkan punya satu anak, masyarakat maju seperti Amerika pun tetap memilih anak lelaki ketimbang anak perempuan.

Padahal selama ini keinginan untuk memilih punya anak lelaki ketimbang perempuan kecenderungan paling banyak terjadi di negara-negara Asia seperti China, Jepang, India dan Timur Tengah.

Tapi survei yang dilakukan badan polling Gallup terhadap 1.020 orang dewasa Amerika menunjukkan sekitar 40 persen orang Amerika lebih suka punya anak lelaki, 28 persen lebih suka punya anak perempuan dan sisanya mengaku tidak masalah punya anak lelaki atau perempuan jika hanya dibolehkan punya anak satu.

Meski hak-hak perempuan di AS sangat dihormati dan dihargai, hasil survei terbaru Gallup ini mirip seperti keinginan warga AS tahun 1941 ketika ditanya lebih suka anak lelaki atau perempuan saat isu gender masih sensitif. Bahkan pada tahun 1941 keinginan untuk punya anak lelaki angkanya masih lebih kecil sebesar 38 persen, keinginan punya anak perempuan 24 persen dan sisanya mengaku anak lelaki dan perempuan sama saja.

Keinginan untuk punya anak lelaki terutama diminta oleh responden pria yang 49 persen memilih lebih baik punya anak lelaki, dan hanya 24 persen yang berkeinginan punya anak perempuan.

Sebaliknya responden Wanita di AS sikapnya lebih realistis, hanya 31 persen yang berharap punya anak lelaki dan 32 persen punya anak perempuan. Ini artinya responden wanita di AS tidak keberatan jika harus punya anak perempuan atau lelaki.

Semakin muda umur responden tersebut, ternyata keinginan untuk punya anak lelaki makin besar. Pada rseponden usia 30-an tahun keinginan untuk punya anak lelaki bahkan mencapai 54 persen dan cuma 27 persen yang ingin punya anak perempuan.

Tapi kesenjangan itu terus menurun saat usia responden makin tua yang bisa menerima anak lelaki dan perempuan jika hanya boleh punya anak satu. Begitu pun jika responden punya tingkat pendidikan yang lebih baik atau sarjana ke atas (pasca sarjana), umumnya mereka tidak mempermasalahkan punya anak lelaki atau perempuan.

Kecenderungan untuk punya anak lelaki ketimbang anak perempuan ini menurut staf ahli Gallup seperti dilansir FoxNews, Senin (27/6/2011) bisa menakutkan karena akan memicu perilaku aborsi jika keinginan jenis kelamin anak tidak sesuai yang diinginkan.

Di dunia jumlah kelahiran anak laki-laki selalu kalah dibanding anak perempuan. Namun riset yang dilakukan tahun 2001 ditemukan ada sekitar 104,6 anak laki-laki dari 100 anak perempuan. Jumlah anak laki-laki yang dilahirkan memang cenderung menurun dibanding rasio 105,5 kelahiran anak laki-laki dari 100 anak perempuan di tahun 1970. Baru pada tahun-tahun terakhir rasio jumlah anak lelaki kembali lebih tinggi yakni 105 banding 100 anak perempuan.

(ir/ir)



http://www.detikhealth.com/read/2011/06/27/070336/1669048/764/jika-hanya-boleh-punya-anak-satu-anak-lelaki-jadi-pilihan

Tanda-tanda Bayi Mau Tumbuh Gigi

Jakarta, Tumbuh gigi pertama pada bayi biasanya berlangsung pada usia 5-11 bulan. Beberapa bayi terkadang merasa tidak nyaman dengan proses tumbuh gigi ini, karena itu orangtua bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi rasa tidak nyamannya. Apa saja tanda-tanda bayi mau tumbuh gigi?

Gigi bayi yang pertama tumbuh, seperti dilansir dari WebMD, Minggu (26/6/2011), adalah gigi depan bawah. Kemudian gigi depan atas akan tumbuh 1-2 bulan setelah gigi depan bawah. Hingga pada usia 3 tahun normalnya anak-anak memiliki 20 gigi pertama (gigi primer).

Sebagian besar para ahli anak mengatakan tumbuh gigi tidak menyebabkan demam ataupun demam tinggi pada bayi. Kalau pun bayi mengalami demam, maka temperatur yang terjadi masih dalam tingkat rendah dan biasanya terjadi pada saat gigi tersebut muncul. Tapi jika bayi mengalami demam saat tumbuh gigi, kemungkinan hal tersebut hanya kebetulan saja atau ada kondisi lain yang menyebabkan anak demam.

Proses tumbuh gigi ini relatif tidak menimbulkan rasa sakit pada bayi, tapi jika disertai dengan timbulnya gejala rasa nyeri atau pembengkakan pada gusi biasanya akan terjadi 3-5 hari sebelum gigi pertama muncul.

Berikut beberapa tanda-tanda bayi yang mau tumbuh gigi:
1. Bayi sering mengeluarkan air liur (ileran) yang biasanya air liurnya yang menetes banyak menyebabkan ruam merah di dagu, wajah atau dada
2. Bayi sering menggigit-gigit jari atau mainannya karena membantu mengurangi tekanan pada gusi si bayi
3. Jadi malas makan dan minum karena mulut sakit
4. Terbangun di malam hari
5. Sedikit menjadi lebih rewel jika merasa gusinya mengalami pembengkakan.

Beberapa cara bisa dilakukan orangtua untuk mengurangi ketidaknyamanan si kecil seperti:
1. Gunakan jari yang bersih Anda untuk menggosok-gosok lembut gusi bayi selama 2 menit pada sewaktu-waktu. Meskipun awalnya bayi protes setelah itu mereka akan menemukan ketenangan.

2. Sediakan benda atau mainan yang aman dikunyah bayi

3. Jika kondisi ini tidak membantu meringankan kondisi bayi yang tidak nyaman, maka tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui adakah gejala lain yang menyertainya atau tidak.

(ir/ir)



http://www.detikhealth.com/read/2011/06/26/140415/1668851/764/tanda-tanda-bayi-mau-tumbuh-gigi

Saturday, June 25, 2011

17 Perubahan yang Akan Anda Alami Saat Punya Bayi

Jakarta - Saat merencanakan program kehamilan dan akhirnya sukses hamil, kehadiran si buah hati tentu akan Anda sangat nanti-nantikan. Segala hal siap Anda curahkan untuk bayi.

Terlepas dari kebahagiaan yang akan dirasakan, Anda tentu sudah paham saat memiliki bayi ada banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari kurang tidur, pengeluaran yang bertambah sampai stres.

Namun tidak hanya hal-hal di atas saja yang akan Anda rasakan. Ada banyak perubahan menarik lainnya yang akan Anda alami.

Berikut ini 17 perubahan tersebut, seperti dikutip dari babycenter:

1. Anda jadi lebih menghargai dan mencintai kedua orangtua.
2. Demi ASI, Anda rela melakukan apapun, seperti makan makanan yang selama ini mungkin tidak sukai.
3. Rasa sakit yang dialami bayi lebih membuat Anda menderita ketimbang sakit yang Anda rasakan.
4. Anda jadi tidak keberatan untuk tidur pada pukul 21.00 di hari Jumat.
5. Anda jadi terbiasa bangun pagi.
6. Anda rela bangun di tengah malam atau menjelang pagi saat bayi ingin menyusu.
7. Demi bayi, Anda pun mau tak mau harus tidak tidur di malam hari.
8. Anda jadi lebih mudah sedih.
9. Anda jadi tidak merasa keberatan lagi mengurus bayi saat dia Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB).
10. Anda tidak lagi butuh jam karena si bayi sudah membuat jadwal harian untuk Anda. Mulai dari kapan ia tidur, makan, menyusu, buang air kecil dan besar, mandi, dan lain-lain.
11. Pengorbanan yang Anda lakukan demi bayi jadi tidak ada artinya saat akhirnya bisa melewatkan hari-hari Anda bersama si kecil.
12. Mandi jadi aktivitas mewah, bukan lagi pijat di spa atau creambath di salon.
13. Kenyamanan bayi adalah segalanya untuk Anda.
14. Anda sadar senyum bayi dan gelak tawanya adalah obat ajaib untuk segala rasa lelah dan sakit yang mungkin Anda rasakan.
15. Anda rela tidak membeli sepatu atau tas yang sudah lama didambakan demi membelikan bayi baju lucu atau mainannya.
16. Anda jadi lebih menjaga kesehatan demi bisa terus mengurus bayi Anda.
17. Setiap hari selalu ada kejutan untuk Anda. Mulai dari ia bisa tersenyum, tumbuh gigi, merangkak dan lain-lain.



(eny/eny)



http://www.wolipop.com/read/2011/06/16/183951/1662032/857/17-perubahan-yang-akan-anda-alami-saat-punya-bayi

Awas! Perhatian Anak Pada Ortu Dikalahkan Gadget

Jakarta - Anak Anda sering menghabiskan waktu dengan bermain Nintendo Wii atau X-Box? Hati-hati, jangan sampai perhatian anak pada orangtuanya teralihkan karena anak terlalu asyik dengan gagdet-nya.

Menurut survei terbaru yang diadakan oleh perusahaan energi npower, 34% orangtua mengaku mereka harus bersaing dengan segala jenis games consoles dan situs jejaring sosial demi mendapatkan perhatian anak mereka. Survei tersebut diikuti oleh 1.000 orangtua dan 1.000 anak di Inggris.

Npower mengadakan survei ini sebagai bagian dari cara mereka mendukung kampanye 'No Power Hour' di Inggris. Kampanye tersebut mendorong setiap keluarga untuk menghemat energi dengan cara lebih banyak menghabiskan waktu di area terbuka, bukan di dalam rumah.

Dari survei itu terungkap juga, 46% orangtua yang menjadi responden merasa komunikasi mereka dengan anak dipengaruhi oleh tekhnologi. Gara-gara tekhnologi dan gadget, para orangtua merasa mereka sulit mendapat perhatian dari anak.

Seperti dikutip dari Orange, 28% orangtua merasa prihatin karena sekarang ini mereka tidak lagi banyak terlibat dalam kehidupan anak. Mereka menyalahkan gadget yang dianggap telah membuat anak memiliki dunianya sendiri.

Masih menurut survei npower, 51% anak diketahui menghabiskan waktu lebih dari lima jam sehari menatap layar baik komputer, televisi ataupun handphone. Ada 27% anak yang lebih memilih berkomunikasi secara digital ketimbang bertemu muka. Lebih memprihatinkannya, 1 dari 4 anak lebih suka bermain X-Box daripada menghabiskan waktu bersama keluarga.

Menyikapi hasil penelitian tersebut, Psikolog Dr Linda Papadopoulos menyarankan setiap keluarga seharusnya lebih banyak melakukan aktivitas yang mengharuskan saling bertemu muka. Aktivitas tersebut misalnya makan malam bersama.

"Cukup satu jam sehari berinteraksi sebagai sebuah keluarga bisa meningkatkan kepercayaan diri dan menambah kemampuan berkomunikasi secara verbal," ujar Linda.

(eny/fer)



http://www.wolipop.com/read/2011/06/17/190003/1662860/857/awas-perhatian-anak-pada-ortu-dikalahkan-gadget

Rata-rata Jumlah Anak yang Dilahirkan Perempuan Indonesia

Jakarta, Pemerintah terus menyosialisasikan pentingnya program Keluarga Berencana untuk meredam ledakan penduduk. Program KB dengan 2 anak cukup dikhawatirkan tidak akan tercapai jika kesadaran untuk ber-KB rendah. Sebenarnya berapa rata-rata jumlah anak yang dilahirkan perempuan Indonesia di tiap provinsi?

Perempuan di Indonesia lebih bebas mempunyai anak tidak seperti di China yang pemerintahnya membatasi tiap keluarga hanya punya 1 anak. Data Survei Demografi dan Kesehatan 2007 menunjukkan perempuan usia subur di Indonesia (TFR) rata-rata punya 2,6 anak atau 2 sampai 3 anak selama hidupnya.

TFR (Total Fertility Rate) bisa didefinisikan sebagai jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita sampai akhir masa reproduksinya jika ia melampau masa-masa melahirkan anak.

Jika program KB menargetkan punya 2 anak, tentu saja rata-rata TFR 2,6 anak masih perlu diturunkan. Kepala BKKBN Dr Sugiri Syarief, MPA pernah mengatakan jumlah penduduk Indonesia akan dobel sekitar 40-50 tahun ke depan. Bila jumlah pertumbuhan penduduk tidak diturunkan, maka diprediksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2050-2060 mencapai 450 sampai 480 juta.

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yang ditulis detikHealth Jumat (24/6/2011), maka DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan TFR paling rendah dan Maluku provinsi dengan TFR paling tinggi.

Jumlah anak yang dilahirkan perempuan Indonesia dari data disparitas TFR berdasarkan data SDKI 2007 adalah:

  1. DI Yogyakarta (1,5 anak)

  2. DKI Jakarta (1,8 anak)

  3. Jawa Timur (1,9 anak)

  4. Kalimantan Timur (2,0 anak)

  5. Jawa Tengah (2,1 anak)

  6. Bali (2,1 anak)

  7. Sumatera Selatan (2,3 anak)

  8. Sulawesi Utara (2,3 anak)

  9. Sulawesi Selatan (2,3 anak)

  10. Kalimantan Barat (2,3 anak)

  11. Jawa Barat (2,3 anak)

  12. Gorontalo (2,3 anak)

  13. Bengkulu (2,3 anak)

  14. Lampung (2,4 anak)

  15. Jambi (2,4 anak)

  16. Bangka Belitung (2,4 anak)

  17. Kalimantan Tengah (2,5 anak)

  18. Kalimantan Selatan (2,5 anak)

  19. Banten (2,5 anak)

  20. Riau (2,6 anak)

  21. Kepulauan Seribu (2,6 anak)

  22. NTB (2,7 anak)

  23. NAD (2,8 anak)

  24. Papua (2,9 anak)

  25. Maluku Utara (2,9 anak)

  26. Sumatera Barat (3,0 anak)

  27. Sulawesi Utara (3,0 anak)

  28. Sulawesi Barat (3,1 anak)

  29. Papua Barat (3,2 anak)

  30. Sulawesi Tenggara (3,3 anak)

  31. Sumatera Utara (3,5 anak)

  32. NTT (3,7 anak)

  33. Maluku (3,7 anak)

Rata-rata angka fertilitas total (TFR) adalah 2,6. Data SDKI juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka angka TFR juga semakin turun.

(ir/ir)



http://www.detikhealth.com/read/2011/06/24/131242/1667732/764/rata-rata-jumlah-anak-yang-dilahirkan-perempuan-indonesia

Thursday, June 23, 2011

Penghangat Kaki



meski baby pake celana pendek atau rok, tetep akan terasa hangat dengan memakai leg warmer ^_^

panjang leg warmer sekitar 30cm
bisa untuk baby 0 – 6 tahun

IDR 22500/pair



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Trik Jadi Ibu yang Lebih Santai

KOMPAS.com - Menjadi orangtua memang bukan pekerjaan yang mudah. Anda kehilangan waktu untuk beristirahat, waktu untuk bersantai bersama suami, dan tentunya waktu untuk bersosialisasi. Ketika Anda merasa begitu stres dengan pekerjaan di kantor, dan harus menghadapi rumah yang berantakan, wajar jika Anda menjadi murka.

Namun, selalu ada cara untuk meredakan kemurkaan Anda. Anda bisa mencoba menjadi ibu yang lebih rileks saat menghadapi anak-anak. Ibu yang tidak selalu terpancing saat melihat kenakalan mereka, dan betapa pintar mereka membuat rumah Anda kacau-balau. Anda bisa kok, membuat rumah Anda lebih tenang dan menyenangkan. Butuh kerja keras untuk itu, namun beberapa cara berikut bisa menjadi inspirasi bagi Anda.

1. Dalam sehari, berusahalah untuk tertawa bersama anak-anak. Entah dengan menertawakan ulahnya, atau goda mereka dengan ulah Anda yang kekanak-kanakan.

2. Tidurlah semampu Anda. Biasanya, ketika menemani anak tidur siang (atau tidur malam), si ibu jadi ikut tidur. Nikmati saja momen ini, terutama ketika menemaninya tidur malam. Tak apa lah, sesekali membiarkan piring kotor di meja makan.

3. Ketika Anda sedang stres di kantor, dan si bungsu membuat ulah, atau Anda lupa menyiapkan bekalnya, Anda mungkin akan memuntahkan kekesalan Anda pada si sulung. Hal ini tidak adil untuknya. Untuk menghindari kekacauan ini, siapkan semua keperluan anak-anak malam sebelumnya.

4. Manjakan diri Anda. Sesekali, untuk mengobati kekesalan atau kelelahan Anda, temukan guilty pleasure Anda. Entah membaca novel picisan, mendatangi acara sale di mal, atau menyantap cheese cake kegemaran Anda. Ingat, hanya sesekali.

5. Ketika anak membuat ulah, Anda mungkin akan terbiasa mengatakan, "Enggak boleh", atau "Jangan". Coba ubah kata-kata tersebut dengan "Ya". Contohnya, “Ya, nanti kita ke tempat permainan kalau kamu sudah selesai makan", dan bukannya, "Kalau kamu enggak makan, kita enggak berangkat".

6. Seperti saat belajar di sekolah, anak-anak akan menurut jika sesuatu dikatakan berulang-ulang. Misalnya, "Ayo, makannya sambil duduk", atau, "Nontonnya nanti kalau sudah belajar, ya", atau, "Ngomong yang jelas, Ibu enggak ngerti kamu maunya apa".

7. Membuat larangan hanya untuk sesuatu yang memang penting. Anda tidak perlu kesal hanya karena anak memilih kaus warna merah dan celana pendek oranye. Atau, ia memilih tidur dengan kepala pada posisi kaki di tempat tidur. Atau, mengatur cara makannya supaya wajahnya tidak belepotan terkena makanan.

8. Ketika Anda begitu lelah saat mengasuh anak, mungkin Anda akan berpikir, "Nanti kalau dia sudah lebih besar, saya tak perlu lagi menyuapinya." Atau, Anda tak perlu mencuci berlusin popok setiap hari. Namun, percayalah, ketika semua hal itu berlalu (dengan begitu cepat), Anda pasti akan merindukan masa-masa melelahkan tersebut.

Sumber: Shine



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Popok Cuci Ulang



COOLABABY merupakan one size adjustable cloth diapers produk China yang sudah masuk ke pasaran Eropa. Dapat digunakan sejak newborn hingga 2 tahun (BB=13kg). Bikin kantong HEMAT karena ga perlu lagi beli disposable diapers ^_^ 1 set Coolababy terdiri dari 1 cloth diaper + 2 insert. Deskripsi produk COOLABABY: - Washable (bisa dicuci) dan reuseable diapers (dapat dipakai berulang kali) seperti layaknya popok kain. - outer diapers berbahan 100% polyester yg berkualitas sehingga nyaman dan aman untuk baby. - outer waterproof dengan PUL lamination untuk mencegah kebocoran tapi tetap dapat mengalirkan udara. - inner material berbahan fleece yang lembut bersentuhan dengan kulit baby dan mampu menyerap serta mengeringkan cairan keringat/pipis. - super absorbent insert yang terdiri dari 3 layer mampu menahan cairan hingga 3-4 jam. Perawatan produk COOLABABY: - Awal pemakaian wajib dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan zat2 kimia dari pabrik dan mengembangkan pori-pori bahan sehingga bisa menyerap secara sempurna. - Pencucian bisa menggunakan tangan/mesin cuci, dikucek, dan diperas (jangan terlalu kencang) lalu dijemur dan langsung dipakai tanpa perlu disetrika. - Apabila terkena pup, semprot dengan air dulu pupnya, lalu untuk menghilangkan bekasnya yang kena pup dicuci dulu pakai sabun mandi. - DILARANG mencuci dengan air panas - DILARANG dikasih pemutih - DILARANG dikasih pelembut pakaian - DILARANG disetrika IDR 92000 (1 cloth diaper + 2 insert)

Semenjak menggunakan COOLABABY - reuseable diapers ini, setidaknya ada 2 keuntungan sekaligus yang bisa aku daptkan. Pertama hemat, kedua  ramah lingkungan.
Hemat karena masih ingat, dulu waktu Rafa, anak pertamaku, belanja popok sekali pakai bisa merupakan budjet terbesar dari pos belanja pengeluaran. Hampir lebih dari 500 ribu hanya untuk popok saja.

Sedangkan sekarang, Rangga, anak keduaku, tidak sampai mengeluarkan biaya 1 juta (untuk 10 pcs), dan bisa bertahan dari bayi umur 0 hingga 2 tahun.

Ramah lingkungan, selain mengurangi beban bumi kita untuk menanggung sampah juga popok sekali pakai lebih susah didaur ulang oleh alam. Jadi susah sejalan dengan prinsip kita Say No to Global Warming.

FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop HP : 031 345 987 24 Mail : kiranakirani7@yahoo.co.id

Belajar Mengasuh Bayi dari Para Ayah

KOMPAS.com - Kelahiran bayi selalu dinanti oleh seluruh keluarga. Saat sudah datang ke dunia, biasanya ibulah yang akan mencurahkan segenap perhatiannya pada sang bayi. Naluri keibuan terkadang mendorong ibu baru untuk mengurus bayinya dengan sesempurna mungkin. Padahal, di dunia nyata, seringkali apa yang Anda harapkan belum tentu dapat terjadi. Kecuali bila Anda memang siap dan mampu mengurus anak selama 24 jam penuh, tanpa melakukan aktivitas lainnya -termasuk mandi, makan, atau merawat diri sendiri.

Di lain pihak, para ayah malah lebih sering bersikap realistis saat harus mengasuh bayinya. Dan terbukti, dengan sikap realistisnya itu ia dapat mendampingi anaknya sambil tetap memenuhi semua kebutuhan dirinya sendiri. Bila dua sisi ini disandingkan, tentulah para bayi juga yang akan merasakan manfaatnya. Untuk itu, apabila selama ini Anda lebih banyak menuntut para suami untuk belajar dari Anda, ada kalanya giliran Anda yang juga belajar dari suami. Nah, inilah beberapa pola pikir para pria yang dapat Anda tiru:

1. Tidak masalah bila bayi terlihat kotor
Anda mungkin langsung menjerit histeris ketika sang bayi terlihat kotor, sementara para ayah akan membiarkannya saja. Menurutnya, sedikit kotor tidak masalah karena yang terpenting anak merasa senang dan tidak menyentuh barang-barang yang berbahaya. Ini akan mengajarkan para ibu untuk lebih toleran dan kompromis. Bukankah ini akan menjadi bagian dari pembelajaran anak juga?

2. Tidak masalah bila bayi menangis
Banyak hal yang bisa menyebabkan anak menangis. Para ibu biasanya akan kerepotan menggendong dan menenangkan bayinya. Sementara bagi para ayah, selama tangisan bayi bukan dikarenakan penyakit (seperti misalnya demam tinggi), mereka akan menganggap hal itu wajar saja. Dari sini, Anda akan belajar untuk memahami bahwa menangis itu adalah bagian dari kehidupan bayi. Seperti halnya Anda yang akan mengomel panjang-pendek karena kesal atau menjelaskan panjang-lebar tentang apa yang Anda inginkan, bayi menyalurkannya dalam bentuk menangis. Sebab, hanya itu cara komunikasi yang ia ketahui saat itu.

3. Tidak masalah bila bayi mencoba hal-hal baru
Ketika bayi terhuyung-huyung di kala mencoba untuk berdiri atau berjalan, sang ibu akan langsung menangkap tubuhnya serta menggendongnya supaya tidak terjatuh. Apa yang dilakukan sang ayah? Ada yang merentangkan tangan di sekitar tubuh anak, tidak menyentuhnya tapi siap menangkap bila jatuh. Ada juga yang membiarkannya karena melihat area sekitar anak tergolong aman meski ia jatuh (misalnya, dia berjalan di lantai berkarpet atau berdiri di dalam boksnya sendiri). Bila Anda mau menerapkan cara pasangan melatih anaknya berjalan, Anda sudah memberikan andil dalam menanamkan rasa percaya diri pada anak. Ia akan berpikir, orangtua saya percaya saya dapat berjalan dengan baik, maka saya akan membuktikannya!

4. Tidak masalah bila bayi dijaga oleh orang yang tidak begitu ia kenal
Bicara soal realistis, ada kalanya Anda harus meninggalkan bayi karena keperluan mendadak, seperti hendak buang air kecil pada saat sedang makan di restoran. Sementara pada waktu itu, Anda dan bayi hanya berduaan saja di sana. Para ibu mungkin akan sekuat tenaga menahan keinginan buang air kecil sampai "pertolongan" tiba, misalnya sang ayah sudah datang menjemput. Atau, ditahan hingga sampai di rumah.

Di lain pihak, apa yang dilakukan para ayah? Dia bisa saja menitipkan bayi ke pelayan restoran sebentar, menuntaskan kebutuhannya, lalu kembali lagi ke meja. Anda selalu khawatir anak akan menangis ketika melihat Anda pergi, sementara pasangan Anda berpikir, belum tentu anak akan menangis saat melihat wajah pelayan restoran yang ramah. Lagipula, ia hanya pergi sebentar. Bila Anda menyetujui cara pikir ini dan mau melakukannya, Anda secara tidak langsung telah membekali anak dengan kemampuan sosial yang baik dan juga kematangan dalam menghadapi perpisahan.

5. Tidak masalah bila kondisi bayi tidak seperti yang tertera di buku panduan orangtua
Ibu cenderung melakukan segalanya sesuai dengan buku referensi yang ia miliki. Itu sebabnya, begitu Anda mendapati si bayi kecil ternyata memiliki berat kurang 1 kg dari angka ideal yang tertulis di buku, rasa panik langsung melanda. Pikiran macam-macam bisa timbul. Kurang gizi, kurang stimulasi, atau jangan-jangan ada penyakit tersembunyi. Sejalan usia, semakin sering Anda membalik-balik halaman buku untuk mencocokkan perkembangannya.

Nah, apa yang dilakukan para ayah? Mereka biasanya akan membaca buku itu, mengingat batas bawahnya, lalu setelahnya membiarkan anaknya berkembang apa adanya. Dan bila beratnya tidak seperti yang ditulis di buku, dia akan dengan santai berkata, "Setiap anak berbeda-beda, tidak bisa disamakan."

Apa yang bisa Anda pelajari dari sini? Bahwa anak Anda adalah pribadi yang unik dan tidak setiap buku bisa mendeskripsikannya dengan tepat. Berbanggalah akan hal ini!

Tuesday, June 21, 2011

Popok Bayi Ramah Lingkungan



COOLABABY merupakan one size adjustable cloth diapers produk China yang sudah masuk ke pasaran Eropa.
Dapat digunakan sejak newborn hingga 2 tahun (BB=13kg).
Bikin kantong HEMAT karena ga perlu lagi beli disposable diapers ^_^

1 set Coolababy terdiri dari 1 cloth diaper + 2 insert.

Deskripsi produk COOLABABY:
- Washable (bisa dicuci) dan reuseable diapers (dapat dipakai berulang kali) seperti layaknya popok kain.
- outer diapers berbahan 100% polyester yg berkualitas sehingga nyaman dan aman untuk baby.
- outer waterproof dengan PUL lamination untuk mencegah kebocoran tapi tetap dapat mengalirkan udara.
- inner material berbahan fleece yang lembut bersentuhan dengan kulit baby dan mampu menyerap serta mengeringkan cairan keringat/pipis.
- super absorbent insert yang terdiri dari 3 layer mampu menahan cairan hingga 3-4 jam.

Perawatan produk COOLABABY:
- Awal pemakaian wajib dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan zat2 kimia dari pabrik dan mengembangkan pori-pori bahan sehingga bisa menyerap secara sempurna.
- Pencucian bisa menggunakan tangan/mesin cuci, dikucek, dan diperas (jangan terlalu kencang) lalu dijemur dan langsung dipakai tanpa perlu disetrika.
- Apabila terkena pup, semprot dengan air dulu pupnya, lalu untuk menghilangkan bekasnya yang kena pup dicuci dulu pakai sabun mandi.
- DILARANG mencuci dengan air panas
- DILARANG dikasih pemutih
- DILARANG dikasih pelembut pakaian
- DILARANG disetrika

IDR 92000 (1 cloth diaper + 2 insert)



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Perlukah Anak Dipaksa Sarapan?

KOMPAS.com - Idealnya, keinginan makan itu harus datang dari anak sendiri. Dia perlu memahami kebutuhannya dan kemudian mengusahakan untuk memenuhinya. Dan, mengingat dia masih kecil, orangtua lah yang akan membantu memenuhi keinginan makannya. Sebagai orangtua, kita disarankan untuk tidak memaksa anak makan. Menurut Melanie Shay, ahli nutrisi dari Texas Tech Health Sciences Center, biarkan anak menentukan apa yang ia ingin makan dan seberapa besar porsinya.

Masalahnya, anak-anak seringkali tidak mau makan, terutama pada saat sarapan. Padahal, sarapan itu penting untuk mengawali aktivitas setiap orang. Penelitian yang dilakukan di Harvard University dan Tufts University memperlihatkan, anak-anak yang menyantap sarapan akan berperilaku dan belajar lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak terbiasa sarapan.

Lalu, apakah orangtua harus memaksa mereka makan pagi? Sekali lagi, yang bisa Anda lakukan hanyalah memberi dorongan baginya untuk melakukannya. Pada awalnya, anak mungkin akan mengeluh. Namun, begitu dia sudah terbiasa sarapan, hal ini akan terus dilakukannya hingga besar nanti. Shay memberikan beberapa tips yang bisa memancing anak untuk makan pagi:

* Mulailah dari porsi yang kecil. Mintalah dia makan satu-dua suap saja. Kalau setelahnya dia tidak mau lagi, biarkan saja. Esoknya, dorong dia untuk makan satu sendok lebih banyak. Tambah terus porsinya setiap hari sampai dia merasa kenyang dan terbiasa.

* Bila anak malas mengunyah, Anda bisa mendorongnya dengan memberi sarapan berbentuk cair, seperti susu atau jus buah. Bawakan juga susu kotak sebagai bekalnya ke sekolah, sehingga bila dia tidak ingin memakan roti setidaknya masih mau menghabiskan susu kotak itu.

* Mintalah anak membantu menyiapkan sarapannya. Bisa dengan mengajaknya berbelanja dan memintanya memilih bahan-bahan yang akan dijadikan sarapannya. Misalnya, susu, sereal, roti, atau selai. Buat kesepakatan, menu apa yang akan dia makan sebagai sarapan -tentu saja sesuai selera anak.

* Arahkan anak memilih makanan yang sehat. Hindari memberi snack seperti keripik kentang atau biskuit manis sebagai sarapan. Perlihatkan beragam menu lezat yang bisa ia santap sebagai sarapan dan terangkan bahwa menu ini akan membuatnya lebih segar dan kuat saat bermain dengan teman-temannya, ketimbang hanya makan permen atau wafer.

* Lakukan bersama. Tak hanya anak Anda yang perlu sarapan, orangtua pun demikian. Tidak ada salahnya jika Anda sekeluarga bangun lebih pagi untuk menyantap sarapan bersama, baru setelahnya melakukan aktivitas. Jika Anda setiap hari sarapan, tentu anak akan menirunya.



Sumber: Baby Center



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Monday, June 20, 2011

Standar Kemampuan Berbahasa untuk Batita

http://health.detik.com/

Jakarta, Setiap orangtua pasti ingin melihat anaknya lancar berbicara. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah mendorongnya untuk belajar dan mengetahui standar perkembangan anak. Berikut standar kemampuan berbahasa anak usia di bawah 3 tahun (batita).

Penelitian menunjukkan bahwa 3 tahun pertama adalah waktu yang tepat untuk perkembangan bahasa intensif anak. Para ahli menyarankan untuk mendorong perkembangan bahasa anak di awal-awal kehidupannya melalui berbicara, menyanyi dan membaca.

Hal lain yang bisa memberikan bantuan penting dalam pengembangan bahasa anak adalah mendengarkan apa yang bisa diucapkan si kecil.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi patokan dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak, seperti dikutip darieHow, Senin (13/6/2011) yaitu:

1. Usia 5 bulan
Pada saat bayi berusia 1-5 bulan ia mulai belajar mengenai suara keras, mengenali suara-suara yang akrab didengarnya serta menangis untuk berbagai alasan yang berbeda. Setelah bayi berusia di atas 5 bulan maka ia akan memutar kepalanya ke arah suara dan fokus pada wajah orang yang berbicara tersebut.

2. Usia 1 tahun
Umumnya bayi mulai memiliki kesenangan untuk mencoba meniru suara orang lain. Para peneliti dari Mayo Clinic mengungkapkan bahwa bayi mulai mengerti arti kata 'tidak' dan perintah sederhana seperti 'Minumlah susunya sampai habis'. Selain itu ia akan mengeluarkan suara seperti 'Mama' atau 'Dahdah'.

3. Usia 2 tahun
Balita mulai bisa mengucapkan lebih dari 1-2 kata secara bersama-sama, kosakatanya mulai meningkat menjadi 8-10 kata dan ia bisa mengenal kata-kata untuk bagian tubuh seperti menunjuk kepala atau perut. Pada usia ini balita juga lebih jelas mengucapkan suara huruf 'n', 'm', 'p' dan 'h', serta bisa menjawab pertanyaan melalui bahasa tubuh.

4. Usia 3 tahun
Pada usia ini kosakatanya meningkat sekitar 50 kata, mulai menggunakan kata sifat seperti 'besar' atau 'bahagia', menggunakan nada yang meninggi di akhir kalimat serta menggunakan kata ganti. Orang lain yang mendengar balita ini berbicara mungkin tidak terlalu banyak mengerti apa yang diucapkannya, tapi orangtua biasanya bisa memahami kata-kata tersebut.

Dibutuhkan kesabaran serta pemahaman mengenai karakteristik si kecil serta nikmati setiap proses yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan anak. Ajaklah ia berbicara sejak dini bahkan saat ia belum bisa mengucapkan kata apapun, karena ini akan mendorongnya untuk belajar berbicara.

(ver/ir)



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Sunday, June 19, 2011

Sebagian Besar Pemberian Parasetamol Pada Anak Salah Dosis


foto: Thinkstock

Sydney, Obat penurun panas seperti parasetamol banyak dipakai oleh orangtua untuk mengatasi demam pada anaknya. Namun menurut penelitian, tidak semua orangtua memberikannya dalam dosis yang tepat dan bahkan sebagian besar dosisnya terlalu besar.

Pemberian parasetamol dalam takaran yang terlalu banyak bisa memicu overdosis, yang dalam jangka pendek akan langsung merusak sistem pencernaan. Dalam dosis yang sangat banyak, bukan cuma lambung yang rusak tetapi juga hati yang berfungsi memetabolisme obat.

Laporan terbaru di New South Wales menunjukkan, sepanjang tahun 2010 ada 4.300 panggilan gawat darurat yang dipicu oleh obat-obatan penurun panas. Kebanyakan adalah parasetamol yakni 3.000 kasus, sedangkan sisanya adalah ibuprofen yakni 1.300 kasus.

"Kami menangani overdosis parasetamol pada anak minimal sekali dalam sebulan. Ada yang mengalami kerusakan hati, dari yang ringan hingga berat," ungkap Dr Naren Gunja dari NSW Poisons Information Center seperti dikutip dari DailyTelegraph, kamis (16/6/2011).

Kasus overdosis parasetamol kebanyakan terjadi pada pasien berusia 3 hingga 15 tahun dan ditandai dengan gejala mual-muntah. Sebagian besar bisa diatasi dengan pemberian antidotum (penawar racun) dan jarang sekali yang sampai harus cangkok hati.

Meski begitu, risiko pemberian parasetamol dalam dosis yang tidak tepat juga bisa mematikan. Kasus kematian akibat overdosis parasetamol di Australia terakhir kali terjadi tahun 2000, menimpa bocah laki-laki berumur 13 tahun yakni Wade Dunn.

Masih terkait dengan laporan tersebut, Dr Rebekah Moles dari Sydney University pernah melakukan survei kecil terhadap 97 orangtua di New South Wales. Dari hasil analisis, hanya 37 persen yang benar-benar tahu cara pakai parasetamol serta cara menghitung dosisnya.

"Hampir setengahnya memberikan obat ketika anaknya belum benar-benar butuh, sementara 25 persen tidak bisa menghitung dosis yang tepat karena alat pengukurnya salah," ungkap Dr Moles.

Kesalahan pada alat pengukur misalnya menggunakan sendok makan untuk menakar sirup, padahal seharusnya memakai sendok takar yang disertakan dalam kemasan. Ada juga yang masih menghitung dosisnya hanya berdasarkan umur anak, padahal berat badan lebih menentukan.

Sementara itu, Danielle Stowasse penasehat klinis dari National Prescribing Service mengatakan pemberian parasetamol sering dilakukan saat anak belum benar-benar butuh. Menurut Stowasse, umumnya demam pada anak masih aman dibiarkan tanpa diobati jika suhunya masih di bawah 40'C.

(up/ir)

Carter Suite





Carter Suite

available size:
6m
24m

IDR 86500/set --> now only IDR 70000/set



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

I'm Sunny Baby

I'm Sunny Baby Set 1 (t-shirt+pant)

available size:
90 = 90cm, 12-18month, BB 13kg
95 = 95cm, 18-24month, BB 14kg

available motif:
2 orange = 95

IDR 105000/set (1 t-shirt + 1 pant) --> now only IDR 85000/set



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Popok Kain



Semenjak menggunakan COOLABABY - reuseable diapers ini, setidaknya ada 2 keuntungan sekaligus yang bisa aku daptkan. Pertama hemat, kedua  ramah lingkungan.
Hemat karena masih ingat, dulu waktu Rafa, anak pertamaku, belanja popok sekali pakai bisa merupakan budjet terbesar dari pos belanja pengeluaran. Hampir lebih dari 500 ribu hanya untuk popok saja.

Sedangkan sekarang, Rangga, anak keduaku, tidak sampai mengeluarkan biaya 1 juta (untuk 10 pcs), dan bisa bertahan dari bayi umur 0 hingga 2 tahun.

Ramah lingkungan, selain mengurangi beban bumi kita untuk menanggung sampah juga popok sekali pakai lebih susah didaur ulang oleh alam. Jadi susah sejalan dengan prinsip kita Say No to Global Warming.

Saturday, June 18, 2011

Topi Rajut Motif Baru



Crochet Hat Beanie (Topi Rajut) NEW MOTIF!!!

IDR 60000/pcs

Available motif:
L
M

buruan diorder, karena masing2 motif hanya ada 1 pieces ^_^



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Cloth Diapers



COOLABABY merupakan one size adjustable cloth diapers produk China yang sudah masuk ke pasaran Eropa.
Dapat digunakan sejak newborn hingga 2 tahun (BB=13kg).
Bikin kantong HEMAT karena ga perlu lagi beli disposable diapers ^_^

1 set Coolababy terdiri dari 1 cloth diaper + 2 insert.

Deskripsi produk COOLABABY:
- Washable (bisa dicuci) dan reuseable diapers (dapat dipakai berulang kali) seperti layaknya popok kain.
- outer diapers berbahan 100% polyester yg berkualitas sehingga nyaman dan aman untuk baby.
- outer waterproof dengan PUL lamination untuk mencegah kebocoran tapi tetap dapat mengalirkan udara.
- inner material berbahan fleece yang lembut bersentuhan dengan kulit baby dan mampu menyerap serta mengeringkan cairan keringat/pipis.
- super absorbent insert yang terdiri dari 3 layer mampu menahan cairan hingga 3-4 jam.

Perawatan produk COOLABABY:
- Awal pemakaian wajib dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan zat2 kimia dari pabrik dan mengembangkan pori-pori bahan sehingga bisa menyerap secara sempurna.
- Pencucian bisa menggunakan tangan/mesin cuci, dikucek, dan diperas (jangan terlalu kencang) lalu dijemur dan langsung dipakai tanpa perlu disetrika.
- Apabila terkena pup, semprot dengan air dulu pupnya, lalu untuk menghilangkan bekasnya yang kena pup dicuci dulu pakai sabun mandi.
- DILARANG mencuci dengan air panas
- DILARANG dikasih pemutih
- DILARANG dikasih pelembut pakaian
- DILARANG disetrika


IDR 92000 (1 cloth diaper + 2 insert)



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Minnie Swimsuit



Minnie Swimsuit

available size:
5 T
6 T

IDR 90000



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

UTAMI dan Keajaiban ASI


Setiap tahun di Indonesia lahir sekitar lima juta bayi. Seandainya mereka semua memperoleh air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, sekitar Rp 18 triliun dapat dihemat dan digunakan untuk ongkos pendidikan.



Bayi yang kemerahan itu baru saja dipotong ari-arinya. Tangisan pertamanya yang melengking langsung berhenti ketika ia ditelungkupkan di dada ibunya. Makhluk kecil itu merambat perlahan. Kakinya melengkung seperti sedang menanjak. Sejenak gerakannya terhenti, dan matanya terbuka. Secara refleks, ia menatap mata sang ibu. Mulutnya pun terbuka. Ia menciumi dan menjilati kulit ibunya. Dan, ia pun merambat menuju ”sumber kehidupan,” puting susu sang ibu....

Ekspresi keharuan sekilas menyeruak dari wajah ayu dokter spesialis anak Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM.

Klik. Ia pun menutup rekaman video yang ada di layar laptopnya dan membuka pembicaraan tentang ”periode emas” dalam kehidupan awal seorang bayi melalui inisiasi menyusu dini (IMD).

”Keajaiban ini telah dipersiapkan oleh Allah SWT. Lihatlah bagaimana bayi bergerak. Kakinya memanjat, tangannya menggapai-gapai, kepalanya dibentur-benturkan pada dada ibu. Semua gerakan ini disengaja. Sangat ajaib bukan? Setiap bayi yang dilahirkan telah diberi kemampuan ini. Jangankan anak manusia, anak harimau saja begitu dilahirkan langsung bergerak mencari susu ibunya,” kata Utami dalam percakapan dengan Kompas di ruang kerjanya di Jakarta Women and Children Clinik (JWCC), Selasa (15/3) pagi.

Beberapa rekaman video serupa dari bayi-bayi yang berbeda kemudian diperlihatkannya. Ada bayi yang memerlukan waktu 21 menit untuk menemukan puting ibunya, ada yang memerlukan waktu 51 menit.

Namun, menurut Utami, bukan soal menemukan puting ibu yang terpenting di sini. Tapi bagaimana kulit ibu dan kulit anak saling bersentuhan membangun ikatan emosi.

Prosesnya sangat sederhana. Segera setelah bayi lahir ia ditengkurapkan di dada ibu sehingga kulit ibu melekat pada kulit bayi, paling sedikit selama satu jam. Ketika kulit bayi menempel pada badan ibunya, kulit ibu akan langsung menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan sang bayi.

”Kita harus ingat bahwa ketika dilahirkan bayi akan mengalami trauma, dari kondisi nyaman di dalam kandungan ke kondisi di luar kandungan. Kontak dari kulit ke kulit antara ibu dan bayi akan mengingatkan bayi pada kondisi di dalam kandungan dan mengembalikan rasa nyamannya,” kata Utami.

Tak dinyana, proses sederhana yang hanya memerlukan waktu satu jam itu dampaknya berpengaruh panjang dalam kehidupan awal seorang anak. Hasil penelitian menunjukkan, proses inisiasi menyusu dini dapat menurunkan tingkat angka kematian bayi sampai 22 persen.

”Allah Maha Besar. Ibu-ibu yang memberi kesempatan bayinya menyusu segera setelah lahir, delapan kali lipat lebih besar kemungkinannya untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan,” katanya.

Jika bayi yang baru dilahirkan dimandikan, dibersihkan dulu, kemudian ditimbang, terus dicap, dan baru dikembalikan pada ibunya, maka sang bayi akan kehilangan periode emas yang sangat menentukan.

”Lihat video ini.... si bayi (yang tidak mengalami proses IMD) mengalami bingung puting. Yang terpenting di sini adalah skin to skin contact. Dan lihat, bayi-bayi yang sudah melewati IMD selama 1-2 jam, ketika mereka dikembalikan pada ibunya, dia bisa menemukan puting ibunya dengan sangat mudah. Bayi-bayi ini dipandu oleh bau tubuh ibunya. Dada ibulah yang disiapkan Tuhan untuk bayi, bukan inkubator. Ini tempat tidur terhebat,” lanjut ibu dari dari dua putra dan nenek dari tiga cucu ini.

Bukan hanya itu, setelah proses IMD, bayi juga tidak boleh dipisahkan dari ibunya untuk 24 jam kemudian. Dengan demikian, ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar selama 24 jam dan tempat tidur bayi harus dalam jangkauan tangan ibu.

”Tidak masalah dengan ibu yang dirawat di kamar yang pasiennya ada tiga atau empat orang. Tempat tidur bayi bisa diletakkan di sisi ranjang ibu. Ini penting untuk memelihara bonding yang telah terjadi antara ibu dan anak lewat IMD. Jika si bayi dipisahkan kembali, ia akan cemas,” katanya.

Pertanyaannya, bagaimana ibu bisa meyakinkan rumah sakit untuk meminta bayinya diletakkan di dadanya segera setelah dilahirkan dan menjalani rawat gabung?

”Menurut saya, kita harus empowering the mother karena anak adalah titipan Allah pada ibunya. Lagi pula mereka kan membayar pada rumah sakitnya. Mereka jelas punya hak. Kalau di Jakarta, sekarang para ibu sudah banyak yang menuntut hak ini pada rumah sakitnya: ”Kalau saya sehat dan bayi saya sehat, apakah saya bisa melakukan IMD selama satu jam di dada ibunya dan 24 jam bayi tidur didekatkan dengan ibunya? Kalau tidak, saya bisa cari rumah sakit lain.” Nah, sekarang sudah banyak ibu yang bisa seperti itu. Tapi, para ibu juga harus punya pengetahuan yang benar tentang IMD. IMD itu at least satu jam, bahkan sekarang diusulkan bayi baru diangkat dari dada ibunya setelah dua jam,” kata Utami yang juga cucu dari sastrawan Angkatan Balai Pustaka, Marah Roesli.

ASI eksklusif

Tahun 2010 Utami memperoleh gelar ”Pendekar Anak” dari Unicef berkat kegigihannya mengampanyekan pentingnya pemberian ASI eksklusif.

”Air susu ibu adalah satu-satunya makanan bayi, tidak ada yang lain. Semua yang saya bicarakan ini ditunjang oleh berbagai penelitian ilmiah,” tegasnya. Utami juga mengutip ayat Al Quran maupun Injil.

”Silakan Anda baca surat Al Baqarah ayat 233, dan bagi yang Kristiani pada Samuel ayat 2. Bukankah itu semua memberi isyarat pada kita betapa pentingnya air susu ibu?” ujarnya.

Utami mengaitkan pemberian ASI eksklusif dengan pembangunan generasi masa depan yang lebih bermutu. Pemberian ASI eksklusif tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu beserta bayinya, tetapi juga kesehatan keuangan keluarga. Dalam matematika yang sederhana, seandainya semua ibu yang melahirkan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, ada nilai rupiah sekitar 18 triliun yang dihemat.

Hitungannya, bila dalam setahun ada lima juta bayi yang dilahirkan, setiap bayi membutuhkan 55 kaleng susu per enam bulan, dengan harga per kaleng sekitar Rp 65.500, maka perkalian itu akan menghasilkan angka Rp 18,012 triliun.

”Apakah tidak lebih baik bila biaya itu dialihkan untuk pendidikan anak? Kalau saya bisa menolong keluarga yang berpenghasilan sebulan hanya Rp 500.000, maka kita akan bisa menolong the whole family. Untuk enam bulan pertama kehidupan, ASI cukup sebagai makanan tunggal,” katanya.

Saat ini, tingkat kematian bayi dan anak balita di Indonesia masih sangat tinggi, sekitar 44 anak balita per 1.000 orang sehingga jika dalam setahun ada lima juta bayi yang lahir, berarti dalam sehari ada 550 anak balita yang meninggal dunia!

”Bayangkan, itu sama dengan pesawat jumbo jet yang jatuh setiap hari dan isinya semua anak balita! Artinya, setiap 2,5 menit satu anak balita di Indonesia meninggal. Sudah berapa banyak anak balita yang meninggal sewaktu kita mengobrol di sini? Please, mereka meminta tolong kepada kita. Mereka ingin hidup,” kata Utami.

Untuk menolong para anak balita itu, caranya tidak perlu muluk-muluk. Cukup dengan pemberian ASI eksklusif enam bulan, kemudian 18 bulan selanjutnya ASI yang dicampur dengan makanan rumah—tidak perlu makanan kaleng. Itu semua, kata Utami, bisa menekan kematian bayi dan anak balita sampai 13 persen.

”Dari semua opsi intervensi, intervensi paling efektif untuk mengurangi kematian bayi adalah air susu ibu. Kenapa harus dua tahun karena antara 0 sampai 2 tahun adalah periode pertumbuhan otak yang pesat sekali,” kata Utami.

Ia kemudian menunjukkan hasil penelitian terbaru (Journal of Pediatrics, Oktober 2009), di mana ibu-ibu yang melahirkan diikuti terus perkembangannya selama 14 tahun, sampai si bayi remaja. Hasilnya adalah semakin lama si bayi memperoleh ASI, semakin kurang gangguan mental pada anak dan remaja. Gangguan yang termasuk di sini di antaranya depresi, psikosomatik, gangguan bersosialisasi, kenakalan remaja, dan tingkah laku agresif.

”Bukankah perilaku-perilaku ini yang sekarang kita prihatinkan terjadi di negara kita? Orang menjadi anarkis, koruptif, membunuh orang seenaknya? Ayo ibu-ibu, pikirkan masa depan negara ini,” katanya.

Lantas, bagaimana bila ibu yang melahirkan tidak keluar air susunya?

”Dari 1.000 ibu yang mengaku air susunya kurang, sebetulnya hanya 1 sampai 2 persen yang air susunya benar-benar kurang. Sisanya yang 99 persen hanya kurang informasi mengenai cara menyusui yang benar atau belum bertemu dengan orang-orang yang bisa membantu mereka untuk memberi pengarahan yang benar,” kata Utami.

Penyesalan dan kanker

Keterlibatan Utami dengan persoalan ASI dimulai 25 tahun lalu ketika ia mengikuti sebuah kongres di Australia. Di sana tersedia beragam kursus, tetapi tempat yang kosong baginya adalah di bagian ASI. Dari situlah kecintaannya dan kegigihannya untuk mengampanyekan ASI eksklusif bermula. Apalagi, rumah sakit tempatnya bekerja, RS StCarolus, terus memberinya kesempatan untuk menambah pengetahuan soal ASI.

Apakah Anda dulu memberikan ASI eksklusif kepada dua putra Anda?

Tidak. Padahal, ibu saya adalah dokter anak (Edyana Roesli) yang telah bekerja di rumah sakit—tempat saya melahirkan— selama 30 tahun. Tetapi, sewaktu anak saya yang kedua lahir pada tahun 1974, pengetahuan tentang ASI eksklusif belum ada. Saat itu biasa saja bayi dipisahkan dari ibunya, diberi langsung susu formula karena ASI belum keluar. Itu sebabnya saya sekarang lebih keras mengampanyekan itu karena saya tidak memberikan ASI dengan benar kepada anak-anak saya sehingga saya malu sekali sama Tuhan. Alhamdulillah, Tuhan memberikan saya anak yang baik dan soleh.

Bukankah itu bisa diartikan tidak memberikan ASI dengan benar, tetapi anaknya tetap baik fisik dan mentalnya?

Mmm...... begini ya. Baiklah, saya tidak keberatan diungkap. Saya menderita kanker payudara karena saya tidak menyusui dengan benar. Itu terjadi 21 tahun lalu dan saya sudah melewati penyinaran hampir 50 kali. Alhamdulillah, payudara saya tidak diangkat. Allah sudah sangat baik dengan saya, walaupun saya sudah melakukan kesalahan, saya tetap diberi kesempatan hidup yang luar biasa. Oleh karena itu saya ngotot agar ibu-ibu lain tidak mengulangi kesalahan yang saya lakukan.

Please don’t do what I did. Saya telah membuat kesalahan, saya meminta maaf kepada Tuhan dan anak-anak, tetapi kita jangan mengulangi kesalahan. Meskipun demikian, upaya saya kan terbatas dari kamar ini saja. Anda-Anda semua yang harus membantu kampanye ini,” ujarnya. (WKM)

Penulis Myrna Ratna dan Yulia Sapthiani

AIMI: Jangan Ragukan ASI Eksklusif 6 Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengimbau para ibu untuk tidak pernah ragu memberikan ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan.

Pernyataan itu diungkap AIMI menyusul artikel yang dikeluarkan British Medicine Journal (Fewrell), yang menyimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak harus sampai 6 bulan. Artikel tersebut menurut AIMI telah menimbulkan meresahkan masyarakat dan khususnya para ibu.

Dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Selasa (25/1/2011), AIMI menegaskan, artikel BMJ tersebut tidaklah memiliki dasar yang kuat. AIMI sebagai organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui setuju dengan pemaparan Unicef  dan WHO bahwa artikel tersebut tak memiliki bukti ilmiah yang sistematik. Mereka hanya menganalisis ulang tanpa memerlukan penelitian ilmiah.

"Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan kami adopsi dari rekomendasi WHO/Unicef dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” ujar Ketua AIMI Mia Sutanto.

Wakil Ketua AIMI Nia Umar menyarankan para ibu lebih aktif dan kritis dalam menerima informasi apa pun sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh hasil riset yang belum tentu valid.

"Belum lagi riset tersebut memiliki latar belakang konflik kepentingan yang bisa jadi merupakan upaya-upaya pihak tertentu yang memiliki kepentingan lain,” ujarnya.

WHO sebagai lembaga internasional menjelaskan, artikel tersebut tidaklah berdasarkan ulasan sistematik. Ulasan yang sistematik telah dilakukan oleh Kramer dan Kakuma (2009) dalam bukunyaOptimal Duration of Exclusive Breastfeeding Review, yang meneliti perbandingan perkembangan bayi yang secara ekslusif menyusui 6 bulan dengan 3 bulan memperlihatkan berbedaan yang signifikan.

Keuntungan menyusui selama 6 bulan antara lain mencegah infeksi gastroin, penurunan berat badan ibu, dan penundaan periode menstruasi ibu. Hal ini tidak menyebabkan berkurangnya infeksi maupun alergi seperti yang dipaparkan oleh Fewrell.

Serupa dengan WHO, Unicef pun berpendapat, artikel yang dimuat BMJ tidak berdasarkan ilmu-ilmu baru, tetapi menganalisis ulang penelitian yang sebelumnya.

Ditambah lagi, menurut Unicef, perlu diketahui pula 3 dari 4 penulis jurnal ini sudah memiliki kontrak dengan perusahaan susu formula sehingga pemberian makanan yang dipercepat akan sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

Unicef juga mematahkan teori Fewrell yang menyebutkan, mempercepat pemberian makanan untuk bayi dapat mengurangi alergi dan mampu memperkenalkan sayuran sehingga terhindar oleh obesitas. Padahal, pemberian makanan tambahan yang terlalu cepat—terlebih yang mengandung gluten—dapat mengakibatkan risiko kolik.

Alergi yang sudah dibawa karena keturunan belum tentu terhindar dengan pemberian makanan yang dipercepat. Hal ini tidak dapat digeneralisasi, diperlukan penelitian yang lebih dalam lagi di setiap masing-masing alergi.

Pengenalan makanan secepat mungkin, menurut Fewrell, dapat dilakukan dengan mengenalkan anak ke makanan yang pahit yang kemudian dapat mudah dan cepat mengenal sayuran sehingga mampu menghindari obesitas ketika besar nanti.

Hal ini dipatahkan oleh Unicef. Pengenalan rasa pahit kepada anak melalui ASI sangat bergantung dengan makanan yang dimakan ibunya. Memperkenalkan makan langsung untuk mencegah obesitas dinilai kurang relevan.

"Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat, adekuat, dan buatan sendiri (tidak instan) adalah kelanjutan dari tahap ASI eksklusif, tentunya dengan tetap melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih," pesan AIMI dalam pernyataannya.

Nissen T-shirt





FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Swimsuit Stitch w/ sleeve



Swimsuit Stitch w/ sleeve

available size:
6 T

IDR 90000



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Crochet Hat Beanie (Topi Rajut)



Crochet Hat Beanie (Topi Rajut)

Available motif:
G
H
I



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Nissen Legging





FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Coolababy



COOLABABY merupakan one size adjustable cloth diapers produk China yang sudah masuk ke pasaran Eropa.
Dapat digunakan sejak newborn hingga 2 tahun (BB=13kg).
Bikin kantong HEMAT karena ga perlu lagi beli disposable diapers ^_^

1 set Coolababy terdiri dari 1 cloth diaper + 2 insert.

Deskripsi produk COOLABABY:
- Washable (bisa dicuci) dan reuseable diapers (dapat dipakai berulang kali) seperti layaknya popok kain.
- outer diapers berbahan 100% polyester yg berkualitas sehingga nyaman dan aman untuk baby.
- outer waterproof dengan PUL lamination untuk mencegah kebocoran tapi tetap dapat mengalirkan udara.
- inner material berbahan fleece yang lembut bersentuhan dengan kulit baby dan mampu menyerap serta mengeringkan cairan keringat/pipis.
- super absorbent insert yang terdiri dari 3 layer mampu menahan cairan hingga 3-4 jam.

Perawatan produk COOLABABY:
- Awal pemakaian wajib dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan zat2 kimia dari pabrik dan mengembangkan pori-pori bahan sehingga bisa menyerap secara sempurna.
- Pencucian bisa menggunakan tangan/mesin cuci, dikucek, dan diperas (jangan terlalu kencang) lalu dijemur dan langsung dipakai tanpa perlu disetrika.
- Apabila terkena pup, semprot dengan air dulu pupnya, lalu untuk menghilangkan bekasnya yang kena pup dicuci dulu pakai sabun mandi.
- DILARANG mencuci dengan air panas
- DILARANG dikasih pemutih
- DILARANG dikasih pelembut pakaian
- DILARANG disetrika

IDR 92000 (1 cloth diaper + 2 insert)



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Leg Warmer 2



Leg Warmer 2

meski baby pake celana pendek atau rok, tetep akan terasa hangat dengan memakai leg warmer ^_^

panjang leg warmer sekitar 30cm
bisa untuk baby 0 - 6 tahun

Available motif:
d


IDR 22500/pair



FB : http://www.facebook.com/kiranakirani.onlineshop

HP : 031 345 987 24

Mail    : kiranakirani7@yahoo.co.id

Knee Protector



Knee Protector

Pelindung lutut bagi baby yang mulai berlatih merangkak ^_^
Jadi si adik ga ngerasa kesakitan ketika merangkak

IDR 12500/pair


Available Motif:
B booked
C
D
E
F
G
H
I

6 Langkah Hentikan Pertengkaran Kakak-Adik



KOMPAS.com - Anak-anak Anda sering bertengkar dan berkelahi? Tidak hanya emosi Anda yang habis, pekerjaan rumah kadang ikut terbengkalai karena harus melerai mereka. Baca enam langkah ini untuk mengatasi anak-anak yang bertengkar, dan bagaimana membuat mereka jadi lebih akur.

Langkah 1: Berpikir dengan kepala dingin

Jangan terbawa emosi dan langsung membela salah satu anak. Cobalah mengamati pertengkaran mereka dan berpikir lebih objektif. Anak-anak sering bertengkar akan banyak hal. Bisa karena tidak mau berbagi mainan, atau hanya karena ingin mendapat perhatian dari orangtua. Bisa karena mereka punya pandangan yang berbeda, atau hanya karena mereka kesal harus berbagi apa yang dimiliki setiap hari. Yang perlu Anda ingat, kebanyakan pertengkaran antarsaudara sebenarnya tidak akan merusak hubungan mereka. Di menit ini mungkin mereka akan berebut potongan Lego berwarna merah, tapi pada menit berikutnya mereka akan akur dengan sendirinya setelah salah satu menyadari bahwa ia lebih suka Lego berwarna biru.

Langkah 2: Jangan ada penonton
Fakta membuktikan, anak-anak akan bertengkar lebih lama dan lebih menjadi-jadi apabila ada orang lain di antara mereka, terutama orangtuanya. Anda pasti sering mengalami ketika anak sulung Anda melontarkan ejekan kepada adiknya hingga kesal, tapi tatapan matanya selalu tertuju pada Anda. Itu adalah salah satu tandanya. Atau, salah satu akan mengadu agar Anda akhirnya turun tangan dan menyelesaikan persoalan. Memang itu sebenarnya yang mereka inginkan, tapi sebaiknya tidak Anda lakukan. Lebih baik, tinggalkan ruangan dan katakan mereka untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Dijamin tak lama kemudian mereka akan berhenti berteriak satu sama lain.

Langkah 3: Ketahui kapan harus memberi solusi
Ketika waktunya Anda harus menyelesaikan pertikaian antara anak-anak, terlebih dulu Anda perlu mengamati pola pertengkaran mereka. Apa, sih, yang jadi bahan pertengkaran mereka? Berebut komputer atau acara TV? Selesaikan dengan cara membuat jadwal penggunaan komputer dan TV. Atau mereka selalu berkelahi ketika Anda sedang sibuk memasak? Libatkan mereka dalam pekerjaan Anda. Sering berebut menempati tempat duduk tertentu di mobil? Tentukan tempat mereka secara spesifik dan katakan kapan mereka bisa saling bertukar tempat. Intinya, Anda perlu menemukan hal-hal pemancing persoalan dan setelahnya menyusun rencana untuk mencegahnya.

Langkah 4: Ajarkan mereka bernegosiasi
Mintalah mereka untuk berkompromi ketika sedang mempertengkarkan suatu hal. Sebagai awal, Anda bisa mengajarkannya dengan cara mendudukkan mereka di sebelah kiri dan kanan Anda, lalu berikan mereka pilihan. Apakah mereka mau menyelesaikan sendiri atau diselesaikan orangtua. Kalau diselesaikan orangtua, artinya apa pun yang diputuskan orangtua harus diterima, meski tidak suka. Namun jika ingin menyelesaikan sendiri, persilakan mereka mencari mana yang terbaik bagi mereka berdua sehingga pada akhirnya semua senang. Orangtua hanya menjadi mediator yang memberi saran. Setelah beberapa lama, pada akhirnya anak-anak akan terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Langkah 5: Alihkan perhatian mereka
Ada kalanya anak-anak berkelahi hanya karena hal-hal yang remeh, seperti menggoda adik dengan wajah yang aneh. Kalau ini yang terjadi, lebih baik Anda mengalihkan perhatian mereka dengan meminta bantuan mengerjakan sesuatu, seperti mengambilkan dompet di kamar. Dengan sendirinya pertengkaran akan reda.

Langkah 6: Puji perilaku baik mereka
Meski sering bertengkar, ada kalanya mereka bisa bermain bersama. Ini saatnya bagi Anda untuk memberitahu mereka betapa bangganya Anda akan perilaku baik ini. Buatkan kue untuk mereka dan katakan bahwa Anda senang melihat mereka akur seperti itu. Mereka akan berusaha untuk lebih akur agar Anda kembali memuji mereka.

Sumber: Shine

Friday, June 17, 2011

5 Cara Melatih Anak Jadi Pemimpin

KOMPAS.com — Anak Anda punya bakat jadi pemimpin? Perhatikan, apakah ia selalu "mengatur" teman-temannya mengenai permainan apa yang akan dilakukan? Apakah teman-temannya dengan sukarela mengikuti kemauannya? Apakah ia selalu berani mengungkapkan pendapatnya, dan meminta untuk diberi kesempatan menyanyi atau berdoa di depan kelas?

Mungkin, belum semua anak menunjukkan perilaku yang menunjukkan karakter seorang pemimpin. Lalu, bagaimana cara mendorong mereka untuk mengembangkan perilaku kepemimpinan?

1. Tanyai pendapat mereka
Saat sedang bersama-sama di rumah, tanyakan pada mereka hal-hal seperti, "Kamu mau pakai kaus yang merah atau yang biru?" Atau, "Kamu mau susu cokelat atau vanila?" Dengan menjawab pertanyaan seperti ini, mereka melatih kemampuan berbicara asertif, dan bagaimana membuat keputusan yang baik.

2. Kenalkan mereka pada pemimpin
Ceritakan pada mereka mengenai sejumlah tokoh pemimpin, entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang yang ada di lingkungan Anda. Saat mereka melihat bagaimana pemimpin beraksi, mereka akan tahu bagaimana perilaku seorang pemimpin. Kelak, ia pun akan meniru tingkah laku tersebut.

3. Puji perilaku kepemimpinan mereka
Jika mereka tidak tahu apa yang Anda inginkan, mereka tak akan pernah melakukannya. Karena itu, saat Anda tahu mereka melakukan suatu tindakan memimpin atau membuat keputusan yang baik, sampaikan pada mereka. Katakan, "Nah, gitu dong! Ibu senang kalau kamu mau berbagi!"

4. Lakukan kegiatan yang membantu mereka menunjukkan kemampuan memimpin 
Kenalkan mereka pada kegiatan-kegiatan yang membantu mereka melakukan kemampuan memimpin. Misalnya, membantu mengatur barisan teman-temannya saat acara outing dari sekolah. Ketika mereka dibiasakan untuk melakukan hal-hal seperti ini, mereka juga akan mampu mempraktekkannya di rumah maupun di tempat lain.

5. Bantu mereka menentukan tujuan pribadi 
Ketika mereka menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri, yang tak ada hubungannya dengan kepentingan orang lain, otomatis mereka akan mendemonstrasikan kemampuan leadership. Sebab, mereka akan memimpin diri mereka sendiri.

Sumber: Shine

Melatih Anak Laki-laki Mengelola Emosi

KOMPAS.com - Jika sejak belia, anak laki-laki terbiasa mengelola emosinya dengan baik, ia akan tumbuh menjadi pria baik kelak saat dewasa. Pria baik yang kuat, mandiri dan bertanggungjawab tak hanya membanggakan keluarganya, namun juga Anda sebagai orangtuanya. Sebagai orangtua, Anda sukses mencetak laki-laki yang dapat diandalkan di kemudian hari.

"Anak yang bisa mengelola emosinya mampu mengungkapkan perasaannya. Kemampuan ini berawal dari bagaimana pengasuhan orangtuanya. Jika anak Anda sedih dan menangis, lalu Anda melarangnya dan menganggap kesedihannya hal sepele, anak belajar menyembunyikan perasaan," kata psikolog Christine Nicholson, PhD.

Penelitian menunjukkan orangtua cenderung lebih memedulikan bagaimana perasaan anak perempuan daripada anak laki-lakinya. Ketika anak perempuan merasa sedih, orangtua akan bersikap lebih lembut. Sedangkan anak laki-laki dipaksakan untuk selalu kuat meski mereka sedang merasa sedih. Anak laki-laki terbiasa tak boleh sedih. Pengasuhan seperti ini justru membuat anak laki-laki terlatih menyembunyikan perasaannya. Mereka merasa malu jika menunjukkan kesedihan. Pada akhirnya anak laki-laki tak bisa berkomunikasi dengan baik.

Orangtua punya peran dalam mencetak generasi laki-laki kuat tanpa takut menunjukkan perasaannya. Anda, sebagai orangtua, bisa menciptakan sosok laki-laki yang mampu mengelola emosi dengan baik dengan cara:

* Pancing anak bicara
Anak laki-laki Anda juga membutuhkan perhatian dan bisa diajak bicara terbuka seperti Anda berbicara dengan anak perempuan. Pancing anak laki-laki Anda untuk bicara terbuka mengenai perasaannya. Nicholson menyontohkan, saat pulang sekolah, anak laki-laki Anda terlihat sedih. Segera buka pembicaraan dengannya, "Kamu terlihat sedih, ada apa? ada yang Ibu bisa bantu? Sepertinya kok Ibu merasa ada sesuatu yang buruk terjadi di sekolah".

Gunakan cara bicara yang akan membuat Anak terpancing bercerita. Jika anak mulai bicara, berikan dukungan, termasuk menghargai perasaannya saat itu. Berikan komentar yang membuat anak merasa ia didukung oleh orangtuanya. Meski ia sedih dan stres dengan tugas sekolah yang menumpuk, ia tahu bahwa orangtuanya memahami perasaannya dan selalu ada di sampingnya. Jangan memberikan ceramah pada anak, jelas Nicholson.

* Bantu anak mencari solusi
"Anak laki-laki cenderung fokus pada masalah yang dihadapi daripada emosi," kata Dan Kindlon, PhD, dosen di Harvard School of Public Health yang juga penulis buku Raising Cain: Protecting the Emotional Life of Boys.
Tugas orangtua adalah mengajarkan anak laki-laki bahwa perasaan kecewa, sedih, marah, takut adalah wajar dan ajarkan anak laki-laki untuk mengenali dan menerima perasaan tersebut. Anak laki-laki perlu menyadari perasaan tersebut adalah bagian dalam dirinya, yang mungkin saja tak langsung bisa disingkirkannya. Dengan memahami perasaan, anak laki-laki akan mulai menerima dirinya, dan mengenali masalahnya. Dengan begitu ia akan terbantukan untuk mencari solusi dari masalahnya, setelah ia bisa mengatasi emosinya.

Sumber: WomansDay