Pages

Monday, June 27, 2011

Jika Hanya Boleh Punya Anak Satu, Anak Lelaki Jadi Pilihan

Jakarta, Punya anak lelaki ternyata tetap jadi pilihan untuk banyak orang walaupun itu di negara maju yang sudah tidak mempermasalahkan gender. Jika hanya dibolehkan punya satu anak, masyarakat maju seperti Amerika pun tetap memilih anak lelaki ketimbang anak perempuan.

Padahal selama ini keinginan untuk memilih punya anak lelaki ketimbang perempuan kecenderungan paling banyak terjadi di negara-negara Asia seperti China, Jepang, India dan Timur Tengah.

Tapi survei yang dilakukan badan polling Gallup terhadap 1.020 orang dewasa Amerika menunjukkan sekitar 40 persen orang Amerika lebih suka punya anak lelaki, 28 persen lebih suka punya anak perempuan dan sisanya mengaku tidak masalah punya anak lelaki atau perempuan jika hanya dibolehkan punya anak satu.

Meski hak-hak perempuan di AS sangat dihormati dan dihargai, hasil survei terbaru Gallup ini mirip seperti keinginan warga AS tahun 1941 ketika ditanya lebih suka anak lelaki atau perempuan saat isu gender masih sensitif. Bahkan pada tahun 1941 keinginan untuk punya anak lelaki angkanya masih lebih kecil sebesar 38 persen, keinginan punya anak perempuan 24 persen dan sisanya mengaku anak lelaki dan perempuan sama saja.

Keinginan untuk punya anak lelaki terutama diminta oleh responden pria yang 49 persen memilih lebih baik punya anak lelaki, dan hanya 24 persen yang berkeinginan punya anak perempuan.

Sebaliknya responden Wanita di AS sikapnya lebih realistis, hanya 31 persen yang berharap punya anak lelaki dan 32 persen punya anak perempuan. Ini artinya responden wanita di AS tidak keberatan jika harus punya anak perempuan atau lelaki.

Semakin muda umur responden tersebut, ternyata keinginan untuk punya anak lelaki makin besar. Pada rseponden usia 30-an tahun keinginan untuk punya anak lelaki bahkan mencapai 54 persen dan cuma 27 persen yang ingin punya anak perempuan.

Tapi kesenjangan itu terus menurun saat usia responden makin tua yang bisa menerima anak lelaki dan perempuan jika hanya boleh punya anak satu. Begitu pun jika responden punya tingkat pendidikan yang lebih baik atau sarjana ke atas (pasca sarjana), umumnya mereka tidak mempermasalahkan punya anak lelaki atau perempuan.

Kecenderungan untuk punya anak lelaki ketimbang anak perempuan ini menurut staf ahli Gallup seperti dilansir FoxNews, Senin (27/6/2011) bisa menakutkan karena akan memicu perilaku aborsi jika keinginan jenis kelamin anak tidak sesuai yang diinginkan.

Di dunia jumlah kelahiran anak laki-laki selalu kalah dibanding anak perempuan. Namun riset yang dilakukan tahun 2001 ditemukan ada sekitar 104,6 anak laki-laki dari 100 anak perempuan. Jumlah anak laki-laki yang dilahirkan memang cenderung menurun dibanding rasio 105,5 kelahiran anak laki-laki dari 100 anak perempuan di tahun 1970. Baru pada tahun-tahun terakhir rasio jumlah anak lelaki kembali lebih tinggi yakni 105 banding 100 anak perempuan.

(ir/ir)



http://www.detikhealth.com/read/2011/06/27/070336/1669048/764/jika-hanya-boleh-punya-anak-satu-anak-lelaki-jadi-pilihan

No comments:

Post a Comment