Pages

Wednesday, May 23, 2012

Anak yang Sering Jajan Perkembangan Otaknya Bisa Terhambat

Yogyakarta, Otak anak akan terus berkembang jika asupan protein yang diperlukan tubuhnya dapat terpenuhi. Jajanan anak yang tidak sehat bukannya memberikan asupan protein tetapi malah menghambat perkembangan otak karena kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya.

Ketika bayi, fungsi otak telah terbentuk hingga 42 persen dan akan meningkat hingga 98 persen setelah berusia 6 tahun. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk lebih memperhatikan asupan protein anak pada rentang usia tersebut.

"Sebelum usia 6 tahun, anak tidak boleh sampai kekurangan nutrisi apalagi kekurangan AA dan DHA yang penting untuk otak. AA dan DHA adalah jenis asam amino yang dapat diperoleh dari protein yang terkandung dalam ikan dan telur," kata dr. H. Tb. Rachmat Sentika, SpA, MARS, Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam seminar 'Aku Anak Sehat' oleh Tupperware, Rabu (23/5/2012).

Ikatan Dokter Anak Indonesia melakukan penelitian terhadap beberapa jenis jajanan anak yang dipasarkan di sekitar sekolah, sekitar 68 persen dari sampel yang diperiksa mengandung zat pewarna rhodamin yang seharusnya digunakan untuk pewarna tekstil.

Selain itu, sekitar sepertiga dari gorengan yang dijajakan oleh pedagang di pinggir jalan mengandung polivinil klorida dan zat aditif lainnya yang bertujuan sebagai pengawet dan perasa makanan serta memberi warna yang menarik.

Jika anak terus dibiarkan jajan sembarangan sejak kecil, maka tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan protein yang sehat untuk perkembangan otak.

Sekarang ini ada sekitar sepertiga dari anak Indonesia yang memiliki kemampuan berpikir di bawah rata-rata akibat pengaruh buruk lingkungan dan pola jajan yang tidak sehat.

Menurut data UNDP, selama 5 tahun belakangan ini telah banyak anak Indonesia yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar karena otak anak tidak mampu menerima pelajaran dengan baik.

Salah satu cara yang perlu dilakukan oleh orangtua untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut adalah dengan menerapkan kebiasaan sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.

Anak yang tidak sarapan, akan merasa lapar ketika jam istirahat dan memilih untuk jajan di sekolah. Bawakan juga bekal makan siang untuk anak Anda untuk membatasi kebiasaan jajan anak.

http://health.detik.com/read/2012/05/23/163200/1923009/1301/anak-yang-sering-jajan-perkembangan-otaknya-bisa-terhambat

No comments:

Post a Comment