Pages

Tuesday, November 8, 2011

Mahalnya Biaya Sekolah

tahun ajaran baru telah tiba. ada murid naik tingkat kelasnya, ada pula yang naik tingkat pendidikannya, sekolah dasar ke sekolah menengah begitu seterusnya. biasanya anak sekolah akan menyambut suka cita dan gembira karena akan mendapatkan suasana baru. dapat teman, guru, buku, seragam dan semua yang serba baru. meskipun sebenarnya tak semuanya harus baru. sebenarnya masih ada yang bisa digunakan tahun kemarin seperti baju sekolah dan buku paket.

sekolah gratis, benarkah?
dan bagi orang tua, termasuk saya, tahun ajaran baru adalah biaya sekolah lagi. yah, setiap tahun ajaran baru, para orang tua akan “dipusingkan” dengan biaya yang kadangkala jumlahnya berbeda tahun sebelumnya. bukan lebih ringan, dijamin lebih tinggi biaya sekolahnya. biaya itu meliuti uang pangkal, uang gedung, seragam, buku paket, kegiatan tahunan, administrasi daftar ulang, spp dan aneka pungutan lainnya.
pernah dijanjikan bahwa sekolah itu gratis untuk pendidikan 9 tahun. memang semestinya sekolah harus bisa gratis. tapi dalam kenyataan itu hanya janji belaka. karena gratis itu hanya biaya operasional seperti sumbangan pembiayaan pendidikan (spp). dan ironisnya, sekolah gratis itu tidak berlaku untuk murid yang bersekolah di sekolah swasta.
memang bersekolah itu pilihan. setiap orang tua bebas memilih menyekolahkan putra putrinya di sekolah negeri atau swasta. pertimbangan utamanya tentu saja kualitas. saya memilih pra sekolah dan sekolah dasar swasta (sekolah islam terpadu). tentu saja pilihan itu membawa konsekuensi, salah satunya biaya pendidikan.
dan saya membenarkan pendapat sebagian masyarakat, sekolah itu mahal. sekurangnya setahun ini saya merasakan hal itu. sebagai gambaran saya ingin sampaikan kebutuhan biaya sekolah ketiga putri saya. lala, mulai bulan ini sekolah dasar. icha, masih di taman kanak-kanak naik kelas b. dan ayya, mulai ikut pendidikan pra sekolah (playgroup).
rinciannya biaya pendidikan ketiga putri saya pada tahun ajaran baru sekarang :
lala, 6,4 juta rupiah meliputi biaya administrasi pendaftaran, uang gedung, buku paket, kegiatan setahun, spp bulan kesatu
icha, 2,5 juta rupiah meliputi biaya daftar ulang, uang gedung dan kegiatan setahun.
ayya, 3,25 juta rupiah meliputi biaya pendaftaran dan kegiatan setahun (playgroup hanya 3 kali seminggu)
total biaya sekolah tahun ajaran baru yang harus lunas bulan ini adalah 12,15 juta rupiah. bukan jumlah yang kecil kan? memang itu untuk biaya tiga putri saya yang masih pra sekolah, taman kanak-kanak dan sekolah dasar. saya belum berani membayangkan berapa biaya sekolah mereka nanti hingga jenjang tertinggi. perlu dicatat, meskipun swasta sekolah putri-putri saya itu bukan sekolah favorit, bukan pula berstandar internasional. hanya sekolah di sudut kota jakarta.
saya menyadari mahal itu relatif. banyak orang di negeri ini termasuk kaya raya sehingga tak akan pernah mengkhawatirkan biaya sekolah setiah tahun ajaran baru. namun saya lebih yakin, banyak orang yang selalu pusing dengan tahun ajaran baru. mereka juga ingin menyekolahkan anaknya pada sekolah terbaik. orang tua itu, termasuk saya, tidak ingin anak tercintanya sekedar belajar pada sekolah yang kualitasnya juga sekedarnya saja.
kadang saya berfikir, 20 persen dari anggaran negara (sekitar 200 trilyun rupiah) yang diposkan untuk pendidikan itu siapa yang menikmati? apakah benar tidak cukup sebagaian besar anggaran itu untuk membiayai pendidikan dasar 9 tahun?
teringat postingan julie, apa impian terbesarmu saat ini? saya pun menjawab dalam kolom komentar, menyekolahkan putri-putri saya hingga jenjang pendidikan tertinggi.


Copyright © mahalnya biaya sekolah | Eyang Blogdetik http://anjari.blogdetik.com/2010/07/06/mahalnya-biaya-sekolah/#ixzz1d59RA1Ic

No comments:

Post a Comment