Pages

Tuesday, November 13, 2012

Terapi Jus Sinusitis

Peradangan sinus di sekitar hidung sering terjadi sesudah pilek, influenza, dan infeksi. Kuman-kuman yang biasanya dikeluarkan dari dalam tubuh kadang-kadang dapat masuk ke dalam sinus atau ke dalam ruangan tepi saluran hidung. Peradangan sinus ini disebabkan karena tidak cukupnya penyaluran keluar dari hidung, akibat sekat hidung yang miring atau adanya polip. Infeksi menahun di dalam hidung mungkin menimbulkan radang sinus. Dari segi makanan, peradangan sinus terjadi karena menumpuknya lendir-lendir di dalam tubuh sebagai akibat terlalu banyak minum susu, makan tepung kanji, dan gula.

Penyakit sinusitis atau radang selaput lendir hidung dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi jus wortel, bayam, jeruk lemon, radish, bit, dan timun. Aturan terapinya adalah sebagai berikut:

Pagi: wortel 1 gelas, bayam 1 gelas
Siang: jeruk lemon 1/4 gelas, 1 biji radish
Sore: wortel 1 gelas, bit 1/3 gelas, timun 1/3 gelas
Malam: wortel 1 gelas
Sebagai pelengkap, sebaiknya makan 1 siung bawang putih setiap hari. Dengan pengobatan secara rutin dan teratur, niscaya sakit sinusitis dapat diatasi.

http://terapijus.com/terapi-jus-sinusitis.htm

Terapi Sinusitis

Sinusitis merupakan peradangan pada rongga sinus. Kita memiliki 4 pasang sinus, yang terletak di dahi, di antara kedua mata, dan di sekitar tulang pipi. Normalnya sinus tidak terkontaminasi oleh bakteri. Sinusitis terjadi jika terjadi peradangan dalam sinus. Keadaan ini bertambah berat jika bakteri ikut campur dan mengubah keadaan radang menjadi infeksi.

Setiap sinus dilapisi oleh sel yang memproduksi lendir. Normalnya lendir akan didorong keluar oleh bulu-bulu kecil di bagian luar sel dan digiring ke luar melalui lubang keluar sinus menuju rongga hidung. Mekanisme inilah yang membuat lendir tidak menumpuk di rongga sinus sehingga sinus tetap dalam keadaan steril walaupun rongga hidung kita terpapar oleh berbagai bakteri.

Namun jika lubang keluar sinus mengalami sumbatan, atau bulu-bulu kecil yang bertugas ‘menyapu’ lendir mengalami kerusakan, maka lendir yang dihasilkan akan tertahan dalam rongga sinus. Lendir yang menumpuk ini dapat terinfeksi oleh berbagai patogen, seperti virus, bakteri, bahkan jamur.

Sebagian besar kasus sinusitis akut terjadi bersamaan dengan infeksi saluran pernafasan atas oleh virus. Gejala keduanya kadang sulit dibedakan. Walaupun sebagian besar pasien dengan common cold mengalami peradangan sinus, namun infeksi bakteri pada sinus (sinusitis bakterial) hanya terjadi pada 0,2-2% kasus.

Gejala yang biasanya timbul pada sinusitis adalah hidung berair, hidung mampet, nyeri wajah, wajah seperti tertekan, dan sakit kepala. Lendir hidung bersifat kental dan menjadi kuning-kehijauan. Gejala lain yang tidak spesifik untuk sinusitis adalah batuk, bersin, dan demam. Sakit gigi dan bau mulut berkaitan dengan sinusitis bakterial, dan biasanya terjadi pada gigi geraham atas.

Orang dengan sistem imun yang tidak baik, misalnya penderita HIV, dapat mengalami sinusitis akibat jamur. Gejala yang timbul biasanya berkaitan dengan efek penekanan sinus pada struktur di sekitarnya, antara lain pembengkakan rongga mata, penonjolan bola mata, kelopak mata tidak bisa dibuka sepenuhnya karena penekanan saraf, gangguan pergerakan bola mata, nyeri tekan pada rongga mata dan sekitarnya, dan mimisan.

Membedakan sinusitis akibat bakteri atau virus terkadang sulit dilakukan karena gejala klinis yang hampir sama. Salah satu yang dapat membantu adalah lamanya sinusitis berlangsung. Sinusitis bakteri jarang terjadi pada kasus dengan gejala yang berlangsung kurang dari 7 hari. Namun penilaian klinis oleh dokter mengenai riwayat penyakit, tingkat keparahan gejala, dan ada tidaknya penyakit penyerta dapat mengarahkan dokter ke penyebab sinusitis.

Sebagian besar pasien dengan sinusitis akut membaik tanpa terapi antibiotik. Terapi awal pada pasien dengan gejala ringan atau sedang kurang dari 7 hari adalah obat-obatan yang bertujuan untuk membantu drainase lendir dari rongga sinus, seperti dekongestan baik dalam bentuk oral (tablet) atau semprot hidung. Pasien yang tidak membaik setelah 7 hari atau yang mengalami gejala lebih berat tanpa melihat durasi penyakit dapat diberikan antibiotik.

Tatalaksana bedah dan pemberian antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) biasanya dilakukan pada pasien dengan gejala yang sangat berat atau dengan komplikasi misalnya abses dalam otak, infeksi tulang tengkorak, atau keterlibatan rongga mata.

http://www.inspirasisehat.com/iliadin-healthy-guides/1012-terapi-sinusitis

Sinus

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sinus adalah rongga tulang berisi udara. Tulang ini berada di dalam pipi, belakang dahi dan alis, kedua sisi batang hidung, dan belakang hidung. Rongga rongga tulang ini bisa dengan mudah tersumbat. Sinus yang sehat dibatasi dengan lapisan tipis lendir untuk memerangkap debu, kuman, dan partikel udara lainnya.

Idealnya, lapisan tipis sebesar rambut menyapu apa pun terjebak di dalamnya mengeluarnya dari sinus, melalui bagian belakang tenggorokan dan keluar melalui perut.

Namun, keika ketika jaringan di hidung membengkak dan meradang, sinus susah kering. Perubahan suhu, alergi, merokok atau flu bisa menyebabkan pembengkakan pada sinus dan menyebabkan masalah sinus. Masalah ini biasa disebut sebagai penyakit sinus. Biasanya, penderita penyakit sinus akan bersin bersin dan meler hidungya jika terkena debu atau terserang hawa dingin.

Berikut tips untuk meringakan penyakit sinus anda

1 Menghirup UapAir
Udara kering dapat menyebabkan iritasi sinus. Adapun udara lembap bisa membantu mengurangi kemacetan hidung Anda. Menghirup uap 2-4 kali sehari uap air bisa membantu. Nyalakan pancuran dengan air panas dan tutup pintu. Hirup uap airnya

2 Buat Zona Bebas Asap
Asap dari produk pembersih kasar, cat, hair spray, parfum dan rokok bisa mengganggu sinus. Jangan biarkan teman atau keluarga merokok di dalam rumah Anda. Cari produk pembersih/pewangi berlabel ‘hijau’ dan cenderung tidak mengandung bahan kimia keras yang dapat menyebabkan masalah sinus.

3 Minum Air Putih Lebih Banyak
Jika Anda memiliki masalah sinus, minum air putih lebih banyak. Mengkonsumsi lebih banyak air atau jus akan membantu lendir menipis dan mendorong aliran lendir dalam hidung. Teh panas juga dapat membantu. Minuman yang mengandung kafein atau alkohol bisa menyebabkan dehidrasi. Alkohol benar-benar dapat memperburuk pembengkakan sinus.

4 Coba Cuci Hidung
Mencuci hidung atau lavage nasal dapat membantu sinus tetap bersih dan lancar. Cuci hidung menggunakan larutan garam ringan untuk mengeluarkan lendir yang menebal dan alergen yang menyebabkan kemacetan sinus. Biasanya pencucian dilakukan dengan menyemprotkan larutan tersebut ke satu lubang hidung dan biarkan mengalir melalui rongga hidung dan keluar dari lubang hidung lainnya. Jangan bernapas melalui hidung selama cuci hidung.

Sebelum mencuci hidung pastikan peralatan botol, jarum plastik dalam kondisi bersih. Cairan pembersih bisa dibuat sendiri. Gabungkan sekitar 1 liter air hangat dengan 1 sendok teh garam. Tambahkan setengah sendok teh soda kue pada larutan untuk membuatnya campuran lembut di hidung.

5 Hindari Alergen Hidung
Alergi hidung dapat mengatur panggung untuk masalah sinus dengan menyebabkan selaput lendir hidung membengkak dan menutup sinus. Akibatnya sakit dan tekanan terasa dalam rongga sinus. Hindari pemicu alergi (alergen) hidung umum seperti bulu hewan peliharaan, tungau debu atau hawa dingin.

6 Obat Peringan Sinus
Beberapa obat bebas bisa membantu meringankan masalah sinus. Dekongestan semprot dan pil dapat mengurangi pembengkakan di lubang hidung. Tetapi menggunakan spray terlalu sering dapat menyebabkan kemacetan, dan memperparah sinus.

7 Atasi Infeksi Sinus
Gejala infeksi sinus ditandai dengan menebalnya sinus, lendir berwarna kuning, berbau busuk dan sakit di sekitar sinus. Jika gejala ini berlangsung selama lebih dari seminggu, berbicara dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda memerlukan antibiotik untuk membersihkan infeksi.

sumber :
tempo.com
http://forum.viva.co.id/kesehatan/31450-terapi-alami-meringankan-penyakit-sinus.html

Kiat Efektif untuk Mencegah Sinusitis

Berikut ini kiat efektif untuk mencegah sinusitis:

Sering-seringlah mencuci tangan.
Hindarilah polusi udara yang dapat mengiritasi hidung.
Kurangilah atau hindarilah terpapar allergen atau zat yang menyebabkan alergi.
Pergunakanlah alat pelembab udara di rumah atau di kantor, terutama bila ada penderita flu.
Makanlah dengan menu/diet yang seimbang, teratur dalam berolahraga, berpola hidup seimbang.
Perhatikan dan tingkatkan ventilasi di rumah dengan membuka jendela (bila memungkinkan).
Minimalkan kontak langsung dengan penderita sinusitis, common cold, atau influenza.
Berhati-hatilah bila hobi berenang, sebab kandungan klorin di kolam renang dapat mengiritasi mukosa hidung dan sinus, lalu memicu timbulnya sinusitis.
Berhati-hatilah pula bila hobi menyelam di laut/samudera yang dalam dan mendaki gunung, sebab meningkatkan risiko terjadinya sinusitis.

http://health.detik.com/read/2011/11/10/114934/1764422/1245/apakah-sinusitis-bisa-disembuhkan-dengan-obat

Atasi Sinusitis dengan Obat dan Terapi Laser

JIKA Anda menderita flu berkepanjangan, minimal selama dua minggu berturut-turut bahkan sampai mengeluarkan bau yang tak sedap, Anda terkena sinusitis. Untuk mengatasinya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah terapi laser. Sinar laser akan mengurangi pembengkakan dan membuka sumbatan akibat peradangan.

Menurut dr Oetomo Hs dari Multi Terapi Klinik, Slipi, Jakarta Barat, sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Sinusitis banyak ditemukan pada penderita hay fever yang menderita pilek selama bertahun-tahun karena alergi terhadap debu dan aroma yang berbau tajam, seperti bumbu masak. Sinusitis terjadi juga karena bahan iritan, seperti bahan kimia yang terdapat pada semprotan hidung serta bahan kimia lainnya yang masuk melalui hidung.

Sinus atau yang biasa disebut dengan sinus paranalisin ini adalah rongga udara yang terdapat dari tulang tengkorak di sekitar wajah yang berfungsi memperingan tengkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang, kiri dan kanan, yaitu sinusitis frontalis yang terletak di bagian dahi, sinus maksilaris terletak di bagian dahi, sinus maksilaris terletak di belakang pipi, sinus sphenoid dan sinus ethmoid yang terletak agak lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang.

Dinding sinus dibentuk oleh sel-sel penghasil cairan mukus. Udara masuk ke dalam sinus melalui sebuah lubang kecil yang menghubungkan rongga sinus dengan rongga hidung yang disebut dengan ostia. Jika lubang ini buntu, udara tidak akan bisa keluar-masuk dan cairan mukus yang diproduksi di dalam sinus tidak bisa keluar.

Sinusitis disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, flu, alergi, dan bahan iritan yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada ostia sehingga lubang drainase ini buntu dan mengganggu aliran udara sinus serta cairan mukus. "Bisa juga yang menjadi penyebab lainnya itu adalah tumor dan trauma," sambung dr Oetomo Hs.

Drainase cairan mukus keluar dari rongga sinus, lanjut dr Oetomo Hs, dapat terhambat oleh pengentalan cairan mukus itu sendiri. Pengentalan ini terjadi karena obat antihistamin, penyakit fibro kistik dan lain-lain. Sel penghasil mukus memiliki rambut halus (silia) yang selalu bergerak untuk mendorong cairan mukus keluar dari rongga sinus. Asap rokok merupakan biang kerok dari rusaknya rambut halus ini.

Cara membuang ingus yang salah juga dapat menjadi salah satu penyebab karena sebagian dari ingus yang seharusnya keluar malah masuk ke rongga dan susah dikeluarkan. Faktor lainnya adalah merokok. Hawa panas yang dihisap akan merangsang organ-organ di sekitar hidung sehingga menimbulkan iritasi. Kemungkinan timbulnya sinusitis menjadi lebih besar. "Kadang juga dapat terjadi akibat infeksi gigi dan biasanya mengenai sinus maksilaris atau rongga pada kedua pipi," terangnya.

Sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe. Pertama, berdasarkan lamanya penyakit seperti akut, subakut, dan kronis, serta berdasarkan jenis peradangan yang terjadi, seperti infeksi dan noninfeksi. Disebut sinusitis akut bila lamanya antara 1-3 bulan. Sedangkan sinusitis kronis terjadi bila diderita lebih dari 3 bulan.

Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus, walaupun ada pula yang disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sinusitis noninfeksi sebagian besar disebabkan oleh alergi dan iritasi bahan kimia. Sinusitis subakut dan kronis sering merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat. "Pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus-menerus dan disertai nanah," terang dr Oetomo lagi.

Pada dasarnya, gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri pada daerah wajah yang disertai dengan demam. Hampir 25 persen pasien mengalami demam yang berhubungan dengan sinusitis yang diderita. Gejala lainnya adalah wajah pucat, perubahan warna pada ingus, hidung tersumbat, nyeri ketika akan menelan, dan batuk. Pada sinusitis karena alergi, ada gejala lain seperti gatal pada mata dan bersin-bersin.

Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik, akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan di sekitar mata dan dahi. Pemeriksaan dengan CT Scan dan MRI baru diperlukan bila sinusitis gagal disembuhkan dengan pengobatan awal. Rhinoskopi, sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus supaya bisa dilakukan pemeriksaan kuman untuk menentukan jenis infeksi.

TERAPI OBAT

Untuk sinusitis yang disebabkan oleh virus, tidak diperlukan antibiotika. Biasanya diberikan obat penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan. Sinusitis infeksi oleh bakteri baru terjadi bila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan antibiotika.

Antibiotika yang dipilih harus berdasarkan jenis bakteri. Ada lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus, yaitu streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae, moraxella catarrhalis, staphylococcus aureus, dan streptococcus pyogenes. Antibiotika yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa antibiotika, antara lain amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cortimoxazole.

Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari, perlu dipertimbangkan untuk memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 10-14 hari. Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus yang kronis, dapat dipertimbangkan untuk melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan.

TERAPI LASER

Sinusitis juga dapat disembuhkan dengan operasi. Tapi pasien yang takut menjalani operasi dapat melakukan terapi laser atau laser infra merah. "Kalo pada umumnya laser untuk operasi, laser yang ini digunakan untuk terapi. Fungsi yang pertama adalah untuk melancarkan peredaran darah. Kedua, mengurangi pembengkakan dan membuka sumbatan yang disebabkan oleh radang sehingga cairan nanah bisa keluar. Ketiga, efek dari sinar laser infra merah ini adalah mengurangi rasa nyeri dan sebagai antiradang. Dilakukan 3 hari pertama secara berturut-turut, setelah itu 1 minggu sekali sampai 10 kali terapi. Selain itu, selama melakukan terapi si pasien juga harus meminum obat antibiotik," tandas dr Oetomo Hs.

http://www.propolis400.com/index.php?topic=artikel&no=49

Cara Mengobati Sinusitis

Pengertian sinusitis adalah infeksi pada satu atau lebih dari dinding rongga di sekitar hidung. Biasanya, bila sinus terinfeksi, membran hidung juga ikut membengkak yang mengakibatkan hidung tersumbat. Pembengkakan membran hidung itu dapat mengakibatkan tertutupnya celah sinus sehingga menghalangi mengalirnya nanah atau ingus keluar dari rongga hidung. Rasa nyeri pada sinus Anda bisa diakibatkan oleh peradangan itu sendiri atau akibat tekanan karena menumpuknya lendir di sinus Anda.

Sinus Maksilar merupakan tempat terjadinya sinusitis yang paling umum
Penyebab Sinusitis dapat berupa bakteri, virus atau jamur. Selesma biasa juga merupakan salah satu penyebab utama infeksi Sinusitis. Begitu juga alergi juga dapat mengakibatkan terjadinya infeksi sinusitis.
Sedangkan tanda-tanda atau gejala sinusitis adalah rasa sakit di sekitar mata atau pipi, demam dan sulit bernafas dengan hidung. Kadang-kadang timbul rasa sakit gigi, atau sakit kepala yang menyerupai migren.
Untuk menyembuhkan sinusitis, kita bisa melakukannya dengan 2 cara, yaitu melalui perawatan sendiri atau dengan pertolongan medis.
Perawatan sendiri
Tetap tinggal dalam ruangan dengan temperatur yang sama
Hindari sering membungkuk dengan kepala tertunduk. Gerakan ini biasanya dapat meningkatkan rasa sakit pada penderita sinusitis.
Cobalah menggunakan kompres hangat pada wajah, atau dengan hati-hati menghirup uap dari baskom air mendidih.
Minumlah banyak cairan untuk membantu melarutkan lendir yang ada didalam rongga hidung.
Buang dengan teratur ingis Anda dengan cara yang lembut.
Minum obat penghilang rasa sakit.
Gunakan obat pencair lendir yang dijual bebas.
Berhati-hatilah menggunakan antihistamin yang dijual bebas. Obat itu dapat lebih merugikan dariapda menolong Anda karena akan dapat membuat hidung Anda kering dan mengentalkan lendir. Gunakan obat itu hanya bila atas saran dokter, dan ikuti petunjuknya dengan seksama.
Pertolongan Medis
Pergilah ke dokter bila Anda mengalami demam lebih dari 38°C, kalau rasa nyeri tidak hilang dalam waktu 24 jam, atau bila rasa sakit itu timbul berulang kali. Foto sinar-X serta berbagai pemeriksaan lain akan dilakukan untuk mencari tahu seberapa berat infeksi tersebut. Kalau infeksi itu disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan resep antibiotik untuk 7-14 hari.

http://www.chayangku.com/cara-mengobati-sinusitis/

Kenali Sinusitis & Cara Pencegahannya

ANGELINA Sondakh pernah dilarikan ke rumah sakit karena menderita penyakit sinusitis. Apa sebenarnya sinusitis dan cara pencegahannya?

Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus sendiri adalah rongga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung & menjaga pertukaran udara di daerah hidung.

“Sinusitis berarti peradangan sinus, rongga yang terisi udara di tengkorak yang terletak di belakang hidung dan mata, serta di pipi dan dahi,” kata Dr. Mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".

Menurutnya, sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder dalam sinus yang tersumbat. “Sinus dilapisi selaput penghasil lendir dan terhubung ke rongga hidung oleh sejumlah saluran sempit,” jelasnya.

Apa penyebabnya?

Penyebab paling umum adalah infeksi virus, misalnya selesma. Jika saluran penghubung dari hidung ke sinus tersumbat akibat infeksi virus, lendir terkumpul di sinus. Ketika terkumpul, sinus dapat terinfeksi oleh bakteri.

Sumbatan saluran semacam itu lebih mungkin terjadi pada orang dengan abnormalitas hidung, misalnya polip hidung atau sekat hidung yang miring (pemuntiran kartilago yang membagi hidung dalam menjadi dua). Penderita hay fever atau fibrosis kista juga lebih mungkin terserang sinusitis.

Apa gejalanya?

Pada orang dewasa, gejala bergantung pada lokasi sinus yang terserang dan mencakup:
- Sakit kepala
- Rasa sakit dan nyeri pada wajah yang cenderung bertambah parah saat membungkuk
- Sakit gigi jika sinus di belakang pipi terserang
- Ingus yang kental dan kuning
- Hidung tersumbat

Pada sedikit kasus, infeksi menyebar dan dapat menimbulkan kemerahan dan pembengkakan kulit di sekeliling mata.

Pertolongan mandiri

Pada banyak kasus, sinusitis sembuh sendiri tanpa penanganan.
- Pereda nyeri dan dekongestan, keduanya bisa dibeli bebas, dapat meredakan gejala.

- Menghirup uap, yang biasanya membantu membersihkan hidung, juga meredakan gejala.

- Jika gejala bertambah parah atau tidak membaik dalam tiga hari, temui dokter.

Apa yang bisa dilakukan?

Penanganan dan pemeriksaan bisa mencakup:
- Antibiotik resep untuk membersihkan infeksi bakteri sekunder

- Foto rontgen untuk mencari penebalan lapisan sinus dan lendir berlebihan, jika sinusitis timbul lagi atau tidak hilang sepenuhnya

- Endoskopi hidung

- CT scan untuk mencari penyebab spesifik, misalnya polip hidung

- Pembedahan mungkin dibutuhkan untuk memperbesar saluran lendir dari sinus ke hidung atau membuat yang baru.

Sinusitis akut biasanya hilang dalam beberapa pekan, tapi gejala sinusitis kronis bisa bertahan selama beberapa bulan dan memerlukan pemberian antibiotik jangka panjang.

http://health.okezone.com/read/2012/05/07/486/624820/kenali-sinusitis-cara-pencegahannya

Mengenal Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan saluran pada rongga tengkorak yang menghubungkan hidung dan rongga mata. Kata sinusitis itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu sinus yang artinya cekungan dan akhiran itis yang berarti radang.

Gejala sinusitis yang biasanya terjadi adalah :
Pilek yang berlangsung lama. Biasanya penderita tidak menyadari dirinya terkena sinusitis, karena gejalanya sering didahului pilek yang berlangsung lama sehingga dianggap biasa.
Bila sudah terjadi penumpukan cairan dalam rongga maka kepala menjadi sakit, terutama jika sedang menunduk.
Kadang pendengaran berkurang dan badan meriang, sementara ingus terus mengalir.
Kehilangan nafsu makan dan indera penciuman menjadi lemah.

Penyebab sinusitis :
Hidung tersumbat antara lain disebabkan oleh infeksi virus flu di saat tubuh kurang fit. Infeksi yang menyerang di sekitar hidung dan tenggorokan ini tak jarang menjalar ke sinus (rongga di sekitar hidung yang mengalirkan lendir).
Radang pada rongga hidung ini bisa juga disebabkan oleh cara kita membuang ingus yang salah. Ingus yang seharusnya keluar malah tersedot masuk ke rongga sehingga susah dikeluarkan. Dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Kuman yang biasa menyerang adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemo philus influenzae yang ditemukan hampir pada 70% kasus.
Dapat juga disebabkan oleh radang ditempat lain yang berdekatan misalnya radang tenggorokan, radang Amandel, radang pada gigi geraham atas, kadang juga disebabkan karena berenang, menyelam, trauma tekanan udara (biasanya pada awak pesawat).
Allergi dapat memperberat penyakit ini, sehingga orang yang memang telah mengidap alergi akan lebih mudah terkena radang sinus ini.

Siapa saja yang rentan terkena sinusitis?
Perokok, karena hawa panas yang dihisap dapat merangsang organ di sekitar hidung sehingga menimbulkan iritasi dan memperbesar kemungkinan timbulnya sinusitis.
Penderita alergi. Perubahan temperatur dan kelembaban yang mencolok dapat mengakibatkan peradangan di dalam hidung yang mungkin merambat ke dalam sinus.
Perenang.
Penderita influenza, dan;
Mereka yang tinggal di udara kering.

Berikut adalah tips untuk penanganan sinusitis :
Pemberian antibiotik, untuk mengobati infeksi yang terjadi.
Kompres hangat dengan memakai handuk untuk mengurangi nyeri di sekitar wajah.
Tinggal di lingkungan udara yang bersih.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Banyaklah mengkonsumsi vitamin C apabila dirasa tubuh kurang fit dan rajinlah berolahraga untuk mempertebal daya tahan tubuh kita. Apabila terkena penyakit pilek yang membandel atau serangan flu lebih dari seminggu.
Manfaatkan dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi, hidung, dan dagu dengan waslap yang dibasahi air panas, agar lubang hidung terbuka lebar. Rongga hidung yang kering lebih mudah terinfeksi daripada yang basah.
Perbanyak memakan makanan yang pedas, umumnya makanan berbumbu pedas dapat memperlebar lubang hidung.
Usahakan hidung selalu dalam kondisi lembab, terutama tatkala cuaca di luar panas terik.
Perbaiki daya tahan tubuh. Caranya, istirahat yang cukup dan makan panganan yang penuh gizi, kurangi merokok atau kalau bisa berhenti merokok.
Tanaman herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis adalah sambiloto. Tanaman ini berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan meluruhkan dahak.

http://www.unindra.ac.id/?q=node/97

Sinusitis

Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).
Sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan jamur) dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.
Secara klinis sinusitis dibagi atas berbagai jenis, termasuk:
1. Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang tidak hilang setelah 10 sampai 14 hari. Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang.
2. Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4 sampai 8 minggu.
3. Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala radang sinus yang berlangsung 8 minggu atau lebih.
4. Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun.

Etiologi
Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :
1. Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Termasuk flu biasa, rhinitis alergi (pembengkakan pada lapisan hidung), polip hidung (pertumbuhan kecil di lapisan hidung), atau septum menyimpang (pergeseran di rongga hidung).
2. Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)

Pemeriksaan Sinusitis
Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter.
Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Rhinoskopi adalah sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan jarum suntik untuk dilakukan pemeriksaan kuman. Pemeriksaan kuman berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi.
Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI : Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI akan diperlukan bila sinusitis gagal disembuhkan dengan pengobatan awal.

Pengobatan
1. Sinusitis karena virus
Untuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan.
2. Sinusitis karena bakteri
Curiga telah terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri apabila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika. Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu lama.
Lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus adalah ''Streptococcus pneumoniae'', ''Haemophilus influenzae'', ''Moraxella catarrhalis'', ''Staphylococcus aureus'', dan ''Streptococcus pyogenes''. Antibiotika yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan antiobiotika antara lain amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cotrimoxazole. Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari.
Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus kasus yang kronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan.

Komplikasi
Komplikasi sinusitis lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa. Jika anak anda mengalami sinusitis dan telah pembengkakan di sekitar tulang pipi atau kelopak mata, ini mungkin merupakan infeksi bakteri pada jaringan kulit dan lembut atau infeksi pada jaringan sekitarnya mata.
Jika Anda melihat gejala ini, bawa anak Anda untuk periksa ke dokter, yang mungkin mereka akan merujuk ke spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT).
Infeksi tulang
Bila kondisinya parah, antibiotik sering dapat mengendalikan penyebaran infeksi ke tulang di dekatnya. Namun, dalam kasus yang sangat jarang (sekitar satu dari 10.000), infeksi dapat menyebar ke daerah sekitar mata, tulang, darah atau otak. [2]

Prognosis
1. Viral sinusitis
Biasanya sembuh tanpa pengobatan khusus
2. Bakteri sinusitis
a. Akut bakteri sinusitis : Sampai dengan 10% dari pasien tidak menanggapi terapi antimikroba awal. b. Bakteri sinusitis kronis : Kekambuhan adalah umum. Kesembuhan klinis sangat sulit, meskipun kursus berulang agen antibakteri dan operasi sinus.
3. Jamur sinusitis
Akut sinusitis jamur (misalnya, ''mucormycosis''). Pasien biasanya datang dengan penyakit lanjut. Prognosis buruk, terutama dalam kasus-kasus otak, sinus kavernosus, atau keterlibatan karotis. Angka kematian keseluruhan dari ''mucormycosis rhinocerebral'' adalah 25-50%. Sinusitis jamur kronis sering berulang. [3]

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinusitis